Jumat, 18 Mei 2018

IMAM LUPA, KITA BISA APA?


#CeritaRamadanKu #Day2

Bismillahirrahmanirrahim.

Gimana puasanya, gaes? Masih kuat? Jangan stalking sosmed dia dulu ya, itu berat. Kamu gak akan kuat. Takut puasanya ntar makin berat. Wkwkwk.

Ini postingan kedua hari ini. Bukan kerajinan, tapi karena #CeritaRamadanKu #Day1 yang harusnya ditulis dan diposting kemaren, baru terlaksana subuh tadi. Nah ini postingan hari kedua. Mencoba istiqomah ngeblog dengan konten yang bermanfaat. Bismillah.

Aku mau cerita soal tarawehku di malam pertama Ramadan kemaren. Jadi aku Solat Taraweh di salah satu masjid di dekat rumah. Di sekitar rumahku ada sekitar 3 masjid yang jaraknya dekat dan bisa dijangkau dengan jalan kaki. Biasanya, kalau bosan sama suasana satu masjid, aku beralih ke masjid yang lain. Apalagi kalo banyak jamaah anak2 yang bisingnya naudzubillah, sudah pasti besok aku bakal hunting masjid yang tenang.

Nah, di taraweh pertama kemaren, pilihanku jatuh kepada masjid di tepi jalan besar. Dulu jarang memilih masjid ini karena repot mau nyebrangnya. Maklum, seputaran Tanjung Mulia kan banyak gudang tuh ya. Jadi yang melintas di jalan besar itu adalah tronton2 gede, truk2 gandeng, dan sodara2nya itu. Kemaren memilih masjid itu karena surah pendek yang dibaca panjang2. *Eh gimana sih surah pendek panjang2? Wkwkwkwk.* Jadi sekalian ngulang hapalan.

Taraweh berlangsung khidmat sampai rakaat ke 6. Pas di rakaat ke 7, Imam lupa. Beliau sudah bangkit dari sujud dan takbir rakaat selanjutnya diikuti makmum lain, namun kemudian duduk kembali untuk melakukan tasyahud akhir. Rakaat ke-7 dikiranya sudah rakaat ke-8. Saat itu aku berada di shaf belakang, namun bisa melihat jelas kejadian di depan karena masjid itu tidak memakai hijab. Ada makmum yang sudah mengingatkan Imam akan kesalahannya, namun si imam tidak paham. Maka taraweh kami malam itu terselesaikan hanya dengan 7 rakaat saja.

Khinzib, Syetan Pengganggu Sholat

Lupa rakaat dalam sholat rupanya adalah kerjaan Khinzib. Si syetan pengganggu sholat. Dia membisikkan rayuan dan godaan, sehingga kita lupa jumlah rakaat. Tidak hanya itu, Khinzib juga membuat kita mengantuk, sering menguap ketika sholat, tidak berkonsentrasi dalam sholat, memikirkan hal2 duniawi, sehingga sholat kita tidak khusyu’, membuat kita lupa bacaan sholat yang kita baca, sampai sholat dengan tergesa-gesa.

Ternyata kemarin, Imam sholat taraweh kami telah diganggu oleh Khinzib. Naudzubillah. Jahatnyaa lah si Khinzib ini ya.

Terus gimana cara kita menghindar dari bisikan2 Khinzib?

Dari Abi Al A’la, dari Utsman bin Abi Al’Ash, telah mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, syetan telah mengganggu sholat dan bacaanku.” Beliau bersabda, “Itulah syetan yang disebut dengan Khinzib. Jika engkau merasakan kehadirannya maka bacalah ta’awudz kepada Allah dan meludahlah (dengan sedikit ludah) ke arah kiri tiga kali.” (Shahih Muslim, musnad Ahmad, Mu’jam Kabir At-Tabhrani, Al-Adzkar Li Nawawi).

Utsman pun melanjutkan, “Akupun melaksanakan wejangan Nabi tersebut dan Allah mengusir gangguan itu dariku.”

Cara Makmum Mengingatkan Imam

Ini juga belajar dari pengalaman kemarin. Hendaknya imam yang memimpin sholat kita adalah orang yang sholeh, yang baik hapalannya, baik ingatannya, dan baik bacaannya. Namun demikian, kan kita manusia loh ya. memang tempatnya salah dan lupa. Jadi kalo imam sholat kita lupa, itu qadarullah.

Nah, jadi pas imam lupa, kita harus gimana nih?

Kalo imam melakukan kesalahan dalam bacaan, hendaknya makmum mengingatkan dengan menyambung bacaan yang benar. Terus kalo kayak kejadian kemaren, yang salah kan gerakannya tuh. Jadi makmum harus gimana? Makmum harus mengucapkan ‘subhanallah.’ Makmum yang paling bertanggung jawab atas ini adalah makmum yang posisinya berada di belakang imam. Makanya kalo sholat di belakang imam, haruslah orang yang berilmu. Karena kalo Imam lupa, tanggung jawabnya besar loh. Belum lagi kalo tetiba imam batal, maka ia yang harus menggantikan posisi imam.

Tapi kalo di kejadian kami kemaren, imam tidak menyadari kekeliruannya sama sekali. Jadi, kita sholatnya 7 rakaat, dan tanpa di tutup dengan sujud syahwi. Nah loh?

Kewajiban makmum adalah mengikuti imam. Jadi kalau kejadiannya sudah demikian, maka berserah dirilah kepada Allah, memohon ampun dan memohon petunjuk. Tapi tidak perlu mengulangi sholat.
Mudah2an besok si Khinzib kita udah kebal sama gangguannya si Khinzib. Jadi dia gak mempan buat mengganggu sholat taraweh-ku, kamu, dan kita semua. Aamiin.

Semangat tarawehnya, yaa.. Ingat, taraweh itu adalah ajang reunian bidadari komplek yang jarang keluar rumah. Wkwkwkwk. -,-

4 komentar:

  1. Hm... ya diingatkan lh kk..

    Cb lh belajar dr sekarang menjadi makmum yg baik bagi imam (hidup) kelak..

    Hehehe

    BalasHapus
  2. Wah, aku maulah jadi makmum di masjid kaka. Biar aku yg maju jadi imam kalau ada khinzib. #PD

    BalasHapus