Selasa, 05 Desember 2023

BEST PRACTISE

Penggunaan Model Koperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dan Media Interaktif Wordwall pada Pelajaran IPS di Kelas IX-5 SMP Muhammadiyah 06 Medan

 

A.    Pendahuluan

Dari hasil pengamatan saya selaku guru IPS di kelas IX-5 SMP Muhammadiyah 06 Medan, ada banyak masalah yang perlu diatasi. Masalah yang ada di kelas saya yang paling urgen dan saya merasa dapat mengatasinya adalah masalah kejenuhan siswa terhadap pelajaran IPS, sehingga selama proses pembelajaran, siswa hanya diam mendengarkan dan mengerjakan penugasan yang diberikan.

 

Melalui eksplorasi akar penyebab masalah, ditemukan bahwa penyebab dari masalah-masalah tersebut adalah cara mengajar guru yang masih memakai metode konvensional (ceramah) yang berpusat pada guru serta tidak menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK, juga tidak mengaitkan dengan kehidupan peserta didik, tidak mengambil contoh yang dekat dengan dunia nyata, sehingga peserta didik tidak tertarik dan merasa kurang berminat.

Berangkat dari masalah tersebut, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa selama kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang lebih mendorong keaktifan, kemandirian dan tanggung jawab dalam diri peserta didik.

 

Untuk itu, saya memilih model pembelajaran koperatif tipe Teams Games Tournament sebagai alternatif solusi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar peserta didik dapat ikut berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Peserta didik saling bertukar pendapat dalam memahami konsep serta mampu berdiskusi dalam kelompok. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

 

B.    Pembahasan

 

1. Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT  (Team  Game Tournament)

Pembelajaran  kooperatif  tipe  Team  Game Tournament, untuk selanjutnya disingkat dengan TGT  adalah  salah  satu  pembelajaran  kooperatif yang  cukup  mudah  diterapkan,  model  pembelajaran  ini melibatkan   aktivitas   seluruh   siswa   tanpa   harus   ada perbedaan  status,  melibatkan  peran  siswa  sebagai  tutor sebaya    yang    dapat    saling    memberi    arahan    saat melaksanakan    pembelajaran    dan    mengandung    unsur permainan dan penguatan (reinforcement).

 

Model pembelajaran TGT dapat    digunakan    untuk    meningkatkan keaktifan   siswa   pada   saat   kegiatan   belajar   mengajar dikarenakan  apabila  menggunakan  model  kooperatif  tipe TGT  lebih  menyenangkan bagi  responden  dalam  hal  ini  siswa  karena  selain  belajar mereka juga turut aktif dalam permainan akademik (Zaki, 2013).  

 

Kelebihan  model  TGT  adalah   dalam   penerapannya   pada   proses   pembelajaran yaitu,    proses    belajar    mengajar    berlangsung    dengan keaktifan  yang  timbul  dari  siswa  sehingga  siswa  tidak akan   bosan   dan   cenderung   lebih   berkonsentrasi   pada materi yang disisipkan dalam permainan; motivasi belajar lebih  tinggi  karena  proses  pembelajaranya   melibatkan siswa  secara  langsung;  masing  masing  siswa  baik  yang berkemampuan  diatas  rata  rata  maupun  yang  di  bawah rata rata (Slavin, 2005).

 

Dengan kelebihan yang ditawarkan TGT, maka saya yakin model ini akan menjadi solusi dari permasalahan kelas saya.

 

2. Media Pembelajaran Interaktif Wordwall

Wordwall merupakan aplikasi berbasis website yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran seperti kuis interaktif, memasangkan pasangan, acak kata, dan anagram. Banyak fitur bisa dipilih sehingga memungkinkan untuk banyak variasi dalam penyampaian materi ajar.

 

Saya menggunakan media interaktif wordwall yang pengerjaan kuisnya akan dikerjakan secara bersama dengan teman kelompok dan kuis tersebut ditampilkan di layar dengan infokus. Sehingga media ini menjadi solusi untuk siswa yang belum memiliki Handphone.

 

Kekurangan aplikasi Wordwall : 1) Dalam pembuatan aplikasi Wordwall ini membutuhkan waktu yang cukup lama. 2) Dalam penggunaannya ukuran huruf terkadang terlalu kecil dan tidak bisa diubah. 3) Jika tidak mempunyai akses internet/kuota maka tidak dapat membuka aplikasi Wordwall (Savira & Gunawan, 2022:3)

 

3. Tantangan yang Dihadapi dan Pemecahannya

Adapun tantangan yang dihadapi dari inovasi pembelajaran ini adalah :

1.     Efisiensi waktu. Pembabakan dalam turnamen yang dibuat jika terlalu sedikit, terasa kurang menantang dan kurang kompetitif. Semenara jika terlalu banyak, maka wakyu 2x40 menit akan kurang.

2.     Peserta didik yang terlalu bersemangat ketika jawabannya benar membuat kelas jadi riuh.

Solusi untuk menjawab tantangan tersebut adalah :

1.     Guru harus sigap mempersiapkan peralatan yang diperlukan, mulai dari pemasangan infokus, speaker, dll agar tidak menghabiskan banyak waktu. Saya mempersiapkan kelas, alat dan bahan, serta materi kuis sebelum pembelajaran dimulai, dan turnamen dapat berjalan sesuai dengan rencana.

2.     Guru harus mampu mengendalikan kelas. Seperti turnamen pada umumnya, tentu jika bisa menjawab pertanyaan dengan benar, semua anggota tim akan merayakan dengan sorak sorai yang meriah. Jika guru tidak bisa mengendalikan dengan baik, maka kelas akan riuh dan bisa mengganggu kelas lain. Untuk itu, dibutuhkan keahlian guru dalam mengondisikan kelas dan suara guru yang lantang.

 

C.    Kesimpulan

Penggunaan model pembelajaran  kooperatif  tipe  Team  Game Tournament (TGT) memberikan dampak positif yang signifikan terhadap hasil assesment peserta didik baik dari segi afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Hal baik yang didapatkan dari inovasi pembelajaran model koperatif tipe TGT adalah :

1.     Peserta didik tampak antusias dan bersemangat mengikuti pelajaran IPS.

2.     Kerja sama tim terbentuk saat mengikuti turnamen.

3.     Peserta didik cenderung lebih mau bersuara (menjawab) tanpa takut salah.

4.     Peserta didik tampak bersemangat karena menggunakan media interaktif wordwall.

5.     Peserta didik bersemangat dalam berdiskusi mempersiapkan jawaban untuk turnamen.

Respon peserta didik sangat baik. Terlihat mereka tidak lagi mengantuk atau sibuk sendiri ketika pembelajaran. Justru antusiasme mulai tampak dan mereka sangat bersemangat ketika jam pelajaran IPS tiba. Berharap akan bermain turnamen kembali.

Faktor yang dapat menentukan keberhasilan model TGT ini adalah pemilihan materi yang tepat, guru membaurkan kelompok dengan bauran yang tepat sehingga anggota kelompok berdifferensiasi, dan guru mampu menyiapkan kartu-kartu soal turnamen dengan baik.

 

D.    Daftar Pustaka

1.     Zaki, Ahmad. 2013. Penerapan Lembar Kegiatan Siswa Tema Energi Alternatif untuk Melatihkan Keterampilan Proses pada Siswa Kelas VIII-A SMP YPP Nurul Huda Surabaya. Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa, (Online), Vol.1, No.3, 2013, hlm 80-87

2.     Slavin, R.E.2005. Cooperative Learning : teori, riset dan praktik. Bandung : Nusa Media

3.     Savira, A., & Gunawan, R. (2022). Pengaruh Media Aplikasi Wordwall dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(4), 5453-5460.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar