Alhamdulillah,
masih di Desember, bisa mosting ‘My Journey’ lagi. Padahal, udah sejak beberapa
hari yang lalu sempat galau, gegara ngira gak bakal bisa menikmati liburan
panjang ini. Biasalah, anak rajin yang mau cepat-cepat wisuda kan kudu
berjibaku sama judul. *eeaaa* Tapi ternyata, Allah kasih kesempatan buat
liburan juga. ^_^
Kita
dari rombongan keluarga besar SMP Muhammadiyah 06 udah ngejadwalin untuk
liburan bareng dalam rangka silaturahim dan mempererat rasa kekeluargaan dari
sejak tahun ajaran baru kemaren. Tujuan awal kita tuh padahal cetar-cetar loh.
Dari tawaran awal ke Sabang, Padang, Garoga, sampek Prapat. Eh, tapi mungkin
rezeky-nya belom kesono. Jadilah kita menyambangi pulau kecil bernama Siba
Island.
Pulau
Siba ini sudah dibuka sejak tahun 2006 dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten
Deli Serdang. Bisa dijangkau melalui transportasi laut dari Pelabuhan Marina,
Belawan yang memang disiapkan untuk pelancong yang akan mengunjungi Siba. Dan
dari pelabuhan yang dari Hamparan Perak. Kemaren, kita ambil jalur dari
Pelabuhan Marina Belawan, dan makan waktu sekitar 30 menit perjalanan.
Sebelumnya
pernah dengar sih tentang Siba Island ini, tapi belum ada cerita yang ngebikin
aku bener-bener kepingin pelesir kesana. Pas keputusan akhir memutuskan kita
berangkat ke Siba, aku langsung searching, sebenarnya ada apa sih di Siba
Island? Hasil penelusuran-ku di internet awalnya bikin seneng. Aku buka situs
resmi Siba Island. Disana foto-fotonya cakep-cakep. Trus fasilitas yang ada
keren. Kayak ada speed boat, ada banana boat, ada media outbond, dan
kawan-kawannya. Aku langsung kebayangin disana pasti ada pantainya. Bisa main
pasir, dan basah-basahan juga. Tapi pas buka blog citizen, aku malah menemukan
kekecewaan. Blog-blog itu justru mengutarakan serba serbi kekurangan Siba. Ini
wajar, karena setiap kali kita berwisata, kemana pun itu, kita pasti menemukan
sisi positif dan negative dari tepat yang kita datangi. Jadi aku berharap aja,
semoga ekspektasi dan realita gak timpang-timpang banget.
Well,
berangkat-lah kita rame-rame. Sebenernya kurang rame sih, kalo semua guru
ikutan, pasti kita gak muat dalam satu kapal boat. Tapi buktinya kemaren kita
cuman pake satu boat doang. Yah, namanya juga liburan panjang ya. Pasti
masing-masing udah punya planning liburan sendiri. atau malah udah berangkat
mudik dari sejak pembagian raport. So, its ok-lah.
Pose like a model.. wkwkwk.. XD |
Nyelfi With Pak Turut's Family |
Menjelang
siang, rombongan yang tadi kami dapati lagi bersantai di kursi-kursi taman udah
pada ngilang. Mungkin pada mau istirahat ya. Tinggallah rombongan kami yang
masih berkeliaran. Sumpah, itu pulau berasa punya kami. Wkwkwk. Gak ada orang
lain selain kami soalnya. :v
Media outbond yang begitulah... |
Disana
juga ada hall, semacam tempat pertemuan gitu. Kalo nggak salah, dinamakan Hall
Sultan. Katanya bisa dipake buat pertemuan atau rapat. Tapi kayaknya sih jarang
dipake. Dilihat dari luar kayaknya sumpek. Di anak tangganya banyak dedaunan
kering. Mungkin dirapihin kalo pas ada yang booking aja kali ya. kan soalnya
Siba itu luas, ada beberapa hektar. Kalo tiap hari dibersihin semua, encok juga
tuh. Penjaganya soalnya cuman beberapa orang, dan bahkan mungkin gak menetap di
pulau juga.
Dan
pemirsa, lupakan tentang speed boat, banana boat, dan kawan-kawannya. Lupakan
tentang main air dan lari-larian di pasir pantai. Itu semua hanya ekspektasi
yang kegedean. -_- mungkin dulu, di awal-awal opening, Siba Island memang
menyediakan semua fasilitas kece itu. Tapi seiring berjalannya waktu, semua itu
menghilang. Mungkin karena pengunjungnya gak banyak. Dan bisa jadi
pengunjungnya gak banyak, justru karena fasilitasnya kurang memadai? Ah, ini
udah kayak lingkaran hantu. Gak nemua ujung pangkalnya.
Ini Artisnya.. wkwkwk.. |
Jadilah
kita mengahabiskan waktu dengan foto-foto, makan-makan, dan duduk santai di
pinggir laut. Malah ada yang sengaja bawa hammock (ayunan gantung). Menikmati
semilir angin sampe ketiduran. Itu sih mode bapak-bapaknya. Hahaha. Kalo
ibu-ibunya kayanya lebih enjoy sama keyboard. Dan untung ada keyboard ini, kalo
nggak dijamin suasana liburan kita bakal flat banget. Bener-bener nggak ada
yang bisa kita lakuin untuk mengisi waktu. Nggak ada yang menarik. Apalagi kita
emang nggak ngebikin skedul acara. Jadi dengan adanya keyboard ini, jadi
lumayan berasa ada tanda-tanda liburan.
Ini yang diminta naik gak naik2, eh sekalinya naik gak mau turun.. :p |
My Dad and Pak Siba (Yang Punya Siba Island) |
Papa
emang the best, gak bosan-bosan ngejepretin. Dari moto-in di dek kapal, di
boat, di titi dermaga, di lokasi outond, sampe minjem hammock orang. Ahahaha.
Dalam hati si empunya hammock mungkin kek gini, “saya kenapa nggak diajakin
foto, ya?” wkwkwkwk. Tapi dia ternyata memilih kabur dan mengikhlaskan
hammocknya di pake meng-alay sama aku. Thank you, om yang punya hammock. :D
Kita
pulang ditandai dengan lagu Kemesraan yang awalnya dibawakan sama Pak Guru dan
Pak Hamdan. Dan kemudian diramekan oleh kami. Ditutup dengan gelang sipaku
gelang, akhirnya liburan kita seharian selesai. Dipenghujung, mereka bilang,
“Sekian liburan kita di Pulau Siba, sampai ketemu di pulau-pulau berikutnya…” Kali
aja liburan selanjutnya kita bisa berangkat ke Sabang Island, iye tak? :D
Well,
inilah perjalanan liburan kita, keluarga besar SMP Muhammadiyah 06 di
penghujung tahun ini. Semoga menjadikan silaturahim semakin erat dan
kekeluargaan semakin rekat. Dan semoga pulau selanjutnya yang kita kunjungi
beneran Sabang ya… Aamiin.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar