Rabu, 04 Desember 2013

KECIL, TAPI BESAR!

Ngubek-ngubek blog si ibu cantik ini, saya dibuat cukup terkesan. Gaya menulisnya renyah, ringan, dan asik buat dikonsumsi. Saya juga baru tahu tahu, si ibu ini adalah penulis dari buku Best Of Monday Flashfiction. Pantas saja tulisannya singkat, padat, dan gak neko-neko. Barangkali, itu pula sebabnya tulisan ini dikasi batas maksimal sebanyak 400 kata saja.

Setelah berkeliling, saya akhirnya menjatuhkan tulisan favorit saya pada satu postingan berjudul Menjadi Garam dan Terang Dunia. Salah satu judul yang eye cathcing. Yah, meskipun ada beberapa judul lain yang juga menarik jempol saya untuk mengkliknya, saya tetap lebih suka yang ini. Mari lihat ulasan saya.

Dalam postingan itu, Ibu Lianny mengaitkan antara kepedulian dengan kebahagian. Sedikit saja kepedulian yang kita berikan, bisa berujung pada kebahagian, buat kita sendiri dan buat orang yang kita bantu. Umpama garam yang dicontohkan ibu Lianny. “.....paling-paling sekitar sesendok teh saja, dan itupun bisa mengasinkan satu panci sup hangat untuk dikonsumsi bersama keluarga.

Dan yang berhasil membuat saya tersadar kembali, adalah lilin. Selama ini, saya mengangap menjadi lilin itu hal yang sangat absurd dan cenderung bodoh. Rela habis untuk menerangi orang lain. Padahal, dalam artian sebenarnya, bukan itu yang harusnya dipetik. Poinnya adalah, jika satu lilin saja bisa memberi pengaruh besar dalam kegelapan, apalagi ada seribu lilin-lilin kecil?

Akhirnya postingan itu berhasil membuat saya mau menjadi lilin lagi. Hehe. Menjadi satu dari seribu lilin yang lain. Bukan masalah rela mati, bukan masalah rela habis, tapi tentang sumbangsih kecil yang akan memberi pengaruh besar. Ya, kecil, tapi besar!

Ini penting untuk menumbuhkan jiwa dan semangat berbagi. Membagi kebahagian tidak akan membuat kadarnya berkurang, tapi justru akan bertambah, berlipat-lipat. Saya selalu yakin, jika saya membahagiakan sesama, maka Tuhan juga akan membahagiakan saya. Dan menjadi garam dan lilin kecil mungkin adalah caranya.

Untuk usia putri Ibu Lianny, saya memprediksikan berumur 6 tahun.




3 komentar:

  1. yuk kita mencoba menjadi garam dan terang dunia, karena sebuah perubahan awalnya memang dari diri kita sendiri yang memulainya. Makasih sudah ikutan :)

    BalasHapus
  2. huray... dapat buku kata mitos.. :) terima kasih mb Lianny.. ^_^

    BalasHapus