Assalamu’alaikum
cinta…
Di
bagian bumi Allah sebelah mana sekarang kamu berpijak? Timur? Barat? Dimanapun,
semoga langkahmu senantiasa diberkahi olehNya, dimudahkan urusan, serta ditunjukkan
jalan untuk menjemputku disini. Aamin. ^_^
Malam
ini, sepucuk surat dengan tulisan tangan datang menghampirimu. Yah, bukannya
aku mengabaikan tekhnologi yang melangit, hanya jika menuangkan isi hati dengan
tinta rasanya lebih mengena saja. Hmm, kalau keberatan, okelah, untuk
surat-surat selanjutnya, akan kusampaikan via email saja. Atau kalau perlu, tak
usah menulis surat lagi. Nanti kusampaikan saja saat kita berdua duduk di
pelaminan. :)
Untukmu,
lelaki yang akan menjadi imam dunia akhiratku, surat ini sengaja kutulis agar
nanti saat kita sudah dipertemukan dan disatukan dalam ridhoNya bisa kamu baca.
Emang sih, surat ini juga sekalian diikutsertakan dalam giveaway ‘KusebutNamamu Dalam Ijab dan Qabul,’ tapi bener deh, ini kutulis dari hati. Setulusnya.
Penuh penghayatan, sambil ngedengerin lagunya Maher Zain yang ‘Rest Of My Live.’
Bayangin deh. So sweet banget kan?
Kamu
tau, menulis sudah menjadi media relaksasi buatku. Dan menulis surat untukmu,
calon imamku, adalah the best part of relaxation yang pernah kurasain. Banyak
banget cerpen cinta yang sudah kutulis, tapi ini yang paling sukses bikin aku
sumringah. Hehe. Ya iyalah, sambil nulis,
aku ngebayangin kamu. Mencoba-coba membuat sketsa wajahmu di hatiku. Habisnya,
kan aku belum tahu gimana rupamu, siapa namamu, dan kapan kita akan
dipertemukan. Jadilah aku penghayal andal.
Eh,
tapi nih, sekalipun aku belum tahu siapa kamu, tapi kamu selalu tersisip masuk
ke dalam rapalan doa-doaku. Wah, hebat bener yah kamu. Pas belum ketemu aja,
udah bisa bikin aku mendoakan kamu, gimana ntar kalau udah ketemu. Wadaw, kamu
terus dong yang ada di hati aku. Ciieee… hihihi.. :p
Sembari
kamu belum datang, aku akan sibuk memperbaiki diri, akhlak, menyempurnakan
ibadah, dan belajar menjadi seorang yang bisa mendamaikan hati. Soalnya di
khayalanku, kamu itu lelaki kece yang sholeh. Bukankah Allah sudah menjanjikan
lelaki yang baik hanya untuk perempuan yang baik pula? Huuuftt… kalau aku gak
buru-buru menata diri dan hati menjadi lebih baik, jangan-jangan Allah tidak
menakdirkan kita ber-jodoh. Ohh, tidak..tidak. Aku harus sesuai seperti kamu,
harus bisa sebaik kamu, harus pantas mendampingi kamu nanti. Harus!
Jadi,
cinta, sampai ketemu di depan penghulu nanti. Akan kudengar kamu mengucapkan
namaku di dalam ijab dan qabul dengan lantang. Semoga nanti, saat kita
disatukan, cinta kita akan abadi sampai maut memisahkan. Dan di surga kembali
dipertemukan. Aamin. ^_^
Salam
terhangat dari calon bidadarimu.
Wassalamu’alaikum
wr. wb
Aaaammiinn, moga cepet dilamar yahh :D
BalasHapushaha.. aamimmin. :) makasi yaa... :D
Hapusmanis kata katanya .. udah lama ga tau kabarnya tha .. moga selalu baik yah ... terusin menulisnya semoga Allah memeluk karya karya kamu dan membuat nya jadi mahakarya dengan caranya aamiin
BalasHapusIMAN