Minggu, 22 Desember 2013

Surat Cinta Untuk Calon Imamku

Bilik tunggu, sepertiga malam

Assalamu’alaikum cinta…

Di bagian bumi Allah sebelah mana sekarang kamu berpijak? Timur? Barat? Dimanapun, semoga langkahmu senantiasa diberkahi olehNya, dimudahkan urusan, serta ditunjukkan jalan untuk menjemputku disini. Aamin. ^_^

Malam ini, sepucuk surat dengan tulisan tangan datang menghampirimu. Yah, bukannya aku mengabaikan tekhnologi yang melangit, hanya jika menuangkan isi hati dengan tinta rasanya lebih mengena saja. Hmm, kalau keberatan, okelah, untuk surat-surat selanjutnya, akan kusampaikan via email saja. Atau kalau perlu, tak usah menulis surat lagi. Nanti kusampaikan saja saat kita berdua duduk di pelaminan. :)

Untukmu, lelaki yang akan menjadi imam dunia akhiratku, surat ini sengaja kutulis agar nanti saat kita sudah dipertemukan dan disatukan dalam ridhoNya bisa kamu baca. Emang sih, surat ini juga sekalian diikutsertakan dalam giveaway ‘KusebutNamamu Dalam Ijab dan Qabul,’ tapi bener deh, ini kutulis dari hati. Setulusnya. Penuh penghayatan, sambil ngedengerin lagunya Maher Zain yang ‘Rest Of My Live.’ Bayangin deh. So sweet banget kan?

Kamu tau, menulis sudah menjadi media relaksasi buatku. Dan menulis surat untukmu, calon imamku, adalah the best part of relaxation yang pernah kurasain. Banyak banget cerpen cinta yang sudah kutulis, tapi ini yang paling sukses bikin aku sumringah. Hehe. Ya iyalah,  sambil nulis, aku ngebayangin kamu. Mencoba-coba membuat sketsa wajahmu di hatiku. Habisnya, kan aku belum tahu gimana rupamu, siapa namamu, dan kapan kita akan dipertemukan. Jadilah aku penghayal andal.

Eh, tapi nih, sekalipun aku belum tahu siapa kamu, tapi kamu selalu tersisip masuk ke dalam rapalan doa-doaku. Wah, hebat bener yah kamu. Pas belum ketemu aja, udah bisa bikin aku mendoakan kamu, gimana ntar kalau udah ketemu. Wadaw, kamu terus dong yang ada di hati aku. Ciieee… hihihi.. :p

Sembari kamu belum datang, aku akan sibuk memperbaiki diri, akhlak, menyempurnakan ibadah, dan belajar menjadi seorang yang bisa mendamaikan hati. Soalnya di khayalanku, kamu itu lelaki kece yang sholeh. Bukankah Allah sudah menjanjikan lelaki yang baik hanya untuk perempuan yang baik pula? Huuuftt… kalau aku gak buru-buru menata diri dan hati menjadi lebih baik, jangan-jangan Allah tidak menakdirkan kita ber-jodoh. Ohh, tidak..tidak. Aku harus sesuai seperti kamu, harus bisa sebaik kamu, harus pantas mendampingi kamu nanti. Harus!

Jadi, cinta, sampai ketemu di depan penghulu nanti. Akan kudengar kamu mengucapkan namaku di dalam ijab dan qabul dengan lantang. Semoga nanti, saat kita disatukan, cinta kita akan abadi sampai maut memisahkan. Dan di surga kembali dipertemukan. Aamin. ^_^

Salam terhangat dari calon bidadarimu.

Wassalamu’alaikum wr. wb

3 komentar:

  1. Aaaammiinn, moga cepet dilamar yahh :D

    BalasHapus
  2. manis kata katanya .. udah lama ga tau kabarnya tha .. moga selalu baik yah ... terusin menulisnya semoga Allah memeluk karya karya kamu dan membuat nya jadi mahakarya dengan caranya aamiin

    IMAN

    BalasHapus