Nah..nah..
berhubung tahun juga udah baru, berarti target juga harus baru dong. Kalo kata
orang-orang, resolusi. Tahun baru, resolusi baru. Ini penting, biar ntar di
awal tahun 2015, kita bisa jadikan ia tolak ukur. Se-sukses atau se-gagal
apakah kita di tahun lalu? Resolusi itu semacam janji kepada diri sendiri. Toh,
kalo gak tercapai, gak ada juga yang bakal menghukum. Kalo tercapai, ya ada
kepuasan tersendiri yang menyelinap di balik senyum kita. Benar tidak? Nah,
buat yang masih belum merancang resolusi tahun ini, bersegeralah. Jangan terbuai
dengan zona nyaman, dan membuat hidup layaknya aliran sungai. Membiarkannya
mengalir saja. Hellow, bahkan aliran sungai pun memiliki riak dan gelombang,
serta memiliki tujuan yang jelas, menuju laut. Nah lo, masa kita hidup cuma berujung
pada mati?
Orang-orang
hebat biasanya merancang resolusi mereka dengan sangat apik. Memasang
target-target yang luar biasa, dan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Yaiyalah. Soalnya banyak juga yang masang target ketinggian alias muluk-muluk.
Gak papa juga sih, namanya juga keinginan. Tapi, hei, ini resolusi untuk tahun
2014. Bukan proposal hidup. Jadi nampaknya, lebih pas kalau yang dicantumkan
itu yang kira-kira bener-bener bisa dicapai dalam periode satu tahun.
Nah,
kalo resolusi 2014 versiku yang tidak muluk-muluk dan mengesampingkan imajinasi
gila yang melangit, adalah =>
1. Jadi
hamba yang lebih taat kepada Tuhannya.
Kalo
kemaren, di resolusi 2013, aku mencantumkan pengen istiqomah tahajud, itu masih
bertahan menjadi resolusi di tahun ini. Masih belum puas dengan hasilnya,
soalnya. Ditambah dengan memulai rutinitas puasa senin kamis. *kayaknya dari
semua resolusi, urusan sama Alloh yang paling berat. Mudahkan ya Rabb. :”)
2. Jadi
pribadi yang lebih smart.
Yap,
ini memang resolusi yang (kata orang) bullshit banget. Ini kelihatan kayak
bukan resolusi, gak ada targetmya, gak ada tolak ukurnya. Tapi tunggu, smart
adalah salah satu modal hidup yang kudu banget ada di dalam diri kita. Smart
yang bakal ngebuat kita bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin,
bersahabat tidak hanya dengan masalah, tapi juga dengan solusi. Gak sedikit
loh, orang besar yang bermasalah dengan ke-smart-annya. Barangkali, ini juga
yang membuat pelatihan emosional quotient laku keras.
3. Punya buku solo! Dua!
Insya
Allah, ini juga udah tercantum kemaren di resolusi 2013. Tapi alhamdulillah,
masih disuruh belajar sama Alloh. Jadi naskahnya belum keterima sama penerbit
mayor. Nah, tahun ini, aku bakal merevisi semua naskah yang ada dan kembali
berjuang di penerbit mayor. Kalau mereka masih keukeh gak tertarik sama
naskahku yang cetar itu, tenaaang. Masih ada Fastword Publishing. Haha. *harga
iklan kita omongin di belakang*
4. Love
my job
Aku
pernah baca, ‘jika kamu ingin bisa menikmati hidup, maka cintailah
pekerjaanmu.’ Bukannya kemaren gak cinta, cuman, mungkin karena masih belum
terlalu open minded, masih terpaku sama passion, jadi kesannya kurang
menikmati. Tapi, hei, sekarang aku baru sadar. Pekerjaanku menunjang passionku.
Buktinya? Lihat saja nanti. *Biar penasaran!
5. Kembali
menekuni dunia bloging
Pernah
vakum membuat aku nyesel. Sekarang, aku janji gak bakal ninggalin dunia
blogging. Disana, aku bisa bereksperimen sepuasnya, sebebasnya-dalam konteks
yang baik, dan menggali potensi kreatif sedemikian rupa. Kenapa? Biar blog kita
banyak dikunjungi, harus ada hal-hal baru dan berbeda yang menarik visitors
untuk mampir. Mengulas hal-hal unik,
contohnya. Dan itu semua jelas membutuhkan ide kreatif yang gak ada matinya. Target
5 artikel per bulan.
6. Punya
rumah baca
Ini
berangkat dari passion, sebenarnya. Dan sebenarnya lagi, ini resolusi yang
barangkali baru bisa terwujud dalam dua tiga tahun. Tapi sekarang, aku harus
sudah mulai merintis dengan mulai memanaj buku-buku yang sudah ada, membeli
buku-buku baru, dan mulai memikirkan tekhnis pengadaan rumah baca itu. Berbagi
itu indah, kawan. Apalagi sama mereka yang kurang beruntung.
7. Menggalakkan
Program Maghrib Mengaji
Kalau
ini, berangkat dari pekerjaan. Yaaahh, sebagai penyuluh honorer Departemen
Agama di wilayah Medan Deli, sudah saatnya aku kembali fokus untuk membasmi
buta aksara Al-Quran di lingkunganku yang kemarin cukup bikin aku terhenyak.
Masih ada, rupanya. *Perhatikan lingkunganmu, siapa tau juga masih ada.*
Sebenarnya ini bukan kewajiban dari pekerjaan saja. Hellow, bukankah adalah
kewajiban bagi kita untuk membagi ilmu? “Sampaikanlah walau satu ayat.”
Nah,
berhubung udah gak zaman berbuat baik sendiri-sendiri. Nanti akan ada tim yang
dibentuk. Semoga membawa kebaikan.
8. Itu
aja dulu. XD
Delapan,
eh tujuh resolusi untuk 2014 yang lebih mantap. Gak neko-neko, semoga
seluruhnya tercapai secara sempurna. Aamiin. :)
Oh
iya, berhubung tahun baru ini, 1 januari 2014 adalah ulang tahunku, boleh docol
*doa colongan* yaaahh.. :D
Doakan
agar semua resolusiku dan resolusimu teraih sempurna, doakan kita semoga
senantiasa sehat, dimudahkan urusan, diberi rezeky yang berkah dan dijadikan
hamba yang pandai bersyukur. Yuuuk, bareng-bareng bilang aaamiin.. :) :)
Well,
selamat tahun baru, kawans. Selamat merancang resolusi besarmu, dan
mewujudkannya. Salam satu jali. *eh? :D
Medan, 2 Januari 2014
artikel ini menjadi juara 1 lomba menulis resolusi 2014 oleh Fastword Community. Alhamdulillah.. ^^
BalasHapus