Jumat, 03 Januari 2014

INI RESOLUSIKU, PUNYAMU MANA?

Hey, sudah 2014 nih! Wah, gak nyangka  bisa bertahan selama dua tahun dari ‘kiamat’ yang sudah diramalkan itu. Hahaha. Tuh, makanya jangan percaya sama ramalan-ramalan. Kenapa jangan? Karena Allah merahasiakan masa depan kita agar berprasangka baik, memiliki rencana yang baik, dan berusaha dengan cara yang baik pula. Jadi, gak usah percaya sama yang begituan, apalagi kalo sampe sengaja nanya-nanya ke mbah dukun. Jangan deh ya. Nanya sama mbah google aja. ^o^
Nah..nah.. berhubung tahun juga udah baru, berarti target juga harus baru dong. Kalo kata orang-orang, resolusi. Tahun baru, resolusi baru. Ini penting, biar ntar di awal tahun 2015, kita bisa jadikan ia tolak ukur. Se-sukses atau se-gagal apakah kita di tahun lalu? Resolusi itu semacam janji kepada diri sendiri. Toh, kalo gak tercapai, gak ada juga yang bakal menghukum. Kalo tercapai, ya ada kepuasan tersendiri yang menyelinap di balik senyum kita. Benar tidak? Nah, buat yang masih belum merancang resolusi tahun ini, bersegeralah. Jangan terbuai dengan zona nyaman, dan membuat hidup layaknya aliran sungai. Membiarkannya mengalir saja. Hellow, bahkan aliran sungai pun memiliki riak dan gelombang, serta memiliki tujuan yang jelas, menuju laut. Nah lo, masa kita hidup cuma berujung pada mati?

Orang-orang hebat biasanya merancang resolusi mereka dengan sangat apik. Memasang target-target yang luar biasa, dan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Yaiyalah. Soalnya banyak juga yang masang target ketinggian alias muluk-muluk. Gak papa juga sih, namanya juga keinginan. Tapi, hei, ini resolusi untuk tahun 2014. Bukan proposal hidup. Jadi nampaknya, lebih pas kalau yang dicantumkan itu yang kira-kira bener-bener bisa dicapai dalam periode satu tahun.

Nah, kalo resolusi 2014 versiku yang tidak muluk-muluk dan mengesampingkan imajinasi gila yang melangit, adalah =>

1. Jadi hamba yang lebih taat kepada Tuhannya.
Kalo kemaren, di resolusi 2013, aku mencantumkan pengen istiqomah tahajud, itu masih bertahan menjadi resolusi di tahun ini. Masih belum puas dengan hasilnya, soalnya. Ditambah dengan memulai rutinitas puasa senin kamis. *kayaknya dari semua resolusi, urusan sama Alloh yang paling berat. Mudahkan ya Rabb. :”)

2. Jadi pribadi yang lebih smart.
Yap, ini memang resolusi yang (kata orang) bullshit banget. Ini kelihatan kayak bukan resolusi, gak ada targetmya, gak ada tolak ukurnya. Tapi tunggu, smart adalah salah satu modal hidup yang kudu banget ada di dalam diri kita. Smart yang bakal ngebuat kita bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, bersahabat tidak hanya dengan masalah, tapi juga dengan solusi. Gak sedikit loh, orang besar yang bermasalah dengan ke-smart-annya. Barangkali, ini juga yang membuat pelatihan emosional quotient laku keras.

3. Punya buku solo! Dua!
Insya Allah, ini juga udah tercantum kemaren di resolusi 2013. Tapi alhamdulillah, masih disuruh belajar sama Alloh. Jadi naskahnya belum keterima sama penerbit mayor. Nah, tahun ini, aku bakal merevisi semua naskah yang ada dan kembali berjuang di penerbit mayor. Kalau mereka masih keukeh gak tertarik sama naskahku yang cetar itu, tenaaang. Masih ada Fastword Publishing. Haha. *harga iklan kita omongin di belakang*

4. Love my job
Aku pernah baca, ‘jika kamu ingin bisa menikmati hidup, maka cintailah pekerjaanmu.’ Bukannya kemaren gak cinta, cuman, mungkin karena masih belum terlalu open minded, masih terpaku sama passion, jadi kesannya kurang menikmati. Tapi, hei, sekarang aku baru sadar. Pekerjaanku menunjang passionku. Buktinya? Lihat saja nanti. *Biar penasaran!

5. Kembali menekuni dunia bloging
Pernah vakum membuat aku nyesel. Sekarang, aku janji gak bakal ninggalin dunia blogging. Disana, aku bisa bereksperimen sepuasnya, sebebasnya-dalam konteks yang baik, dan menggali potensi kreatif sedemikian rupa. Kenapa? Biar blog kita banyak dikunjungi, harus ada hal-hal baru dan berbeda yang menarik visitors untuk mampir.  Mengulas hal-hal unik, contohnya. Dan itu semua jelas membutuhkan ide kreatif yang gak ada matinya. Target 5 artikel per bulan.

6. Punya rumah baca
Ini berangkat dari passion, sebenarnya. Dan sebenarnya lagi, ini resolusi yang barangkali baru bisa terwujud dalam dua tiga tahun. Tapi sekarang, aku harus sudah mulai merintis dengan mulai memanaj buku-buku yang sudah ada, membeli buku-buku baru, dan mulai memikirkan tekhnis pengadaan rumah baca itu. Berbagi itu indah, kawan. Apalagi sama mereka yang kurang beruntung. 

7. Menggalakkan Program Maghrib Mengaji
Kalau ini, berangkat dari pekerjaan. Yaaahh, sebagai penyuluh honorer Departemen Agama di wilayah Medan Deli, sudah saatnya aku kembali fokus untuk membasmi buta aksara Al-Quran di lingkunganku yang kemarin cukup bikin aku terhenyak. Masih ada, rupanya. *Perhatikan lingkunganmu, siapa tau juga masih ada.* Sebenarnya ini bukan kewajiban dari pekerjaan saja. Hellow, bukankah adalah kewajiban bagi kita untuk membagi ilmu? “Sampaikanlah walau satu ayat.”
Nah, berhubung udah gak zaman berbuat baik sendiri-sendiri. Nanti akan ada tim yang dibentuk. Semoga membawa kebaikan.

8. Itu aja dulu. XD
Delapan, eh tujuh resolusi untuk 2014 yang lebih mantap. Gak neko-neko, semoga seluruhnya tercapai secara sempurna. Aamiin. :)

Oh iya, berhubung tahun baru ini, 1 januari 2014 adalah ulang tahunku, boleh docol *doa colongan* yaaahh.. :D

Doakan agar semua resolusiku dan resolusimu teraih sempurna, doakan kita semoga senantiasa sehat, dimudahkan urusan, diberi rezeky yang berkah dan dijadikan hamba yang pandai bersyukur. Yuuuk, bareng-bareng bilang aaamiin.. :) :)

Well, selamat tahun baru, kawans. Selamat merancang resolusi besarmu, dan mewujudkannya. Salam satu jali. *eh? :D
Medan, 2 Januari 2014

1 komentar:

  1. artikel ini menjadi juara 1 lomba menulis resolusi 2014 oleh Fastword Community. Alhamdulillah.. ^^

    BalasHapus