Senin, 04 Desember 2017

Perempuan Kok Ya Kesian


Perempuan Kok Ya Kesian

Halooo.. assalamualaikum..

Lama gak mosting nih. Hehe. Maklum deh ya, kadang2 daku agak sok sibuk. Iya sedikit sibuk, banyak malesnya. Wkwkwk.

Udara Medan belakangan ini dingin2 nyess. Kalo udah ujan, suka awet. Kayak dikasi formalin. Padahal mah pengennya yang awet itu kita. Eaakk.. 😝

Entah gimana ceritanya, sehabis heboh2nya berita tentang "pelakor" tanganku gatel pengen ngebahas ini juga. Pada tau kan ya soal pelakor alias "pencuri laki orang" ini. Pertama kali liat videonya di instagram yang udah di-parodi-in, jadi gak tau video benernya gimana. Tapi gimanapun bentuk video aslinya, udah pasti itu bikin gregetan.

Tapi kenapa ya kok aku sebagai perempuan ngerasa kayak aneh aja jadinya. Perselingkuhan itu awalnya kan bukan cuman karena si perempuan. Gak akan ada kejadian begitu kalo hanya satu orang yang pengen. Mereka selingkuh itu karena sudah ada kesepakatan dan komitmen dari kedua belah pihak. Tapi kok ya perempuan mulu yang dianggap paling berdosa. Yang dianggap sebagai momok yang harus dikutuk dan dihujat habis2an. Emang gak bisa kita pungkiri, ya. Stigma masyarakat tentang perempuan masih memprihatinkan. Kalo ada pelecehan seksual, masyarakat mencibir, "makanya jadi perempuan itu auratnya dijaga." Kalo ada kekerasan dalam rumah tangga, masyarakat nyinyir lagi, "makanya sama suami itu nurut. Biar gak dipukulin." Giliran ada cerita pelakor, masyarakat nunjuk2 ke perempuan lagi, "kok mau sih dirayu suami orang?" Helloooowww... Terus kenapa si laki2 gak dituding "keganjenan?"

Si laki-laki malah dianggap sebagai korban. Padahal kalo mau ditelisik nih, si laki-laki itu bisa saja yang mulai duluan. Ahh tapi mau gimana juga, ya yang salah itu dua2nya. Karena toh mereka menjalaninya berdua.

Itulah ya.. Persepsi masyarakat tentang perempuan itu masih gitu. Kadang2 miris ngeliatnya. -_- Apalagi kalo udah menyangkut perempuan bekerja. Kayak di sinetron2 tuh. Ada yang kejebak cinta terlarang sama sekretarisnya, ada yang sama kolega bisnisnya, ada yang sama teman sekantornya. Hadeeeehhh.. cerita sinetron itu beneran ada di dunia nyata, pemirsaahh. Dan ini serem!

Tapi sinetron2 itu pasti ngebuat seolah2 perselingkuhan itu terjadi ya karena si laki2 digoda sama si perempuan. Ini juga jadi alasan kenapa masyarakat memiliki stigma yang demikian itu terhadap perempuan.

Eh, kenapa gue jadi ngebahas perselingkuhan gini yak? -_-

Berat amat pembahasannya, buuk.. Wkwkwwk..

Tulisan ini semata2 di posting karena ke-prihatin-an ku terhadap kaum wanita yang sering sekali menjadi bagian yang dihujat kalo ada masalah sama laki-laki.

Makanya emang bener sih ya, “perempuan itu bisa menjadi sebaik-baik perhiasan, atau seburuk2 fitnah.”

Tapi btw, ngomongin soal pelakor, ini bisa jadi juga loh ada dalam hubungan kamu yang masih berkomitmen akan menikah. Apa ya bahasa yang enak? Ta’aruf kali ya? Atau pacaran? Pokoknya hubungan yang lebih dekat dari sekedar teman dan sudah menjurus ke arah pernikahan. Itulah pokoknya. Bingung nyari istilah yang tepat. Hihihi..

Selama kamu punya pasangan, akan selalu ada yang namanya ujian dalam bentuk penggoda. Kalo kata anak zaman now, PHO alias “perusak hubungan orang.”

Ini bisa jadi karena dia tertarik pada pasangan kita. Bisa karena dia merasa lebih pantas untuk mendampingi pasangan kita. Bisa juga karena dia sekedar iseng, biar kita sama pasangan ribut. Emang ada yang begitu? Banyak! Hahahahahhaa. Jangan suudzon. Aku ketawa bukan karena aku bagian dari mereka loh ya. Tapi karena aku hampir jadi korban iseng itu. :v

Gak ada yang perlu dikhawatirkan sebenarnya selama kamu dan pasangan saling percaya dan saling sayang. Tidak ada hal yang bisa dilakukan PHO itu kalo hubungan kalian harmonis. Tapi hei... hidup gak selamanya indah. Hubungan pun gak selamanya adem ayem. Ada kala kita ribut hanya untuk hal2 sepele, ada masanya kita ribut hanya karena salah paham. Dan saat itulah dia berkesempatan masuk. Awalnya coba2 mungkin, tapi ketika dia merasa dia punya tempat, dia gak akan berhenti sampai disitu.

Punya tempat gimana?

Lelakimu itu lelaki baik. Sambutannya selalu baik ke siapa aja. dan kebaikannya itulah yang disalah artikan. Kalo ini sudah sampai terjadi, widiiiiihhh... uuuu... ntahlah wee.. payah cakap.. :v

Nah, tapi bisa pula terjadi karena lelaki-mu yang memulai. Mungkin dia jenuh dengan hubungan kalian yang stag disitu2 aja, bisa jadi dia ingin tantangan karena hidup tanpa lika-liku yang memacu adrenalin kerap kurang bikin puas, atau bisa pula karena dia memang ingin pergi. Kamu sudah tak lagi menjadi tempat yang nyaman untuknya.

Jika hal ini sudah terjadi,  ntahlah we. Ngeri! Jangankan waktu ada kasus soal pelakor, pas pasangan dikirimin pesan yang bernada perhatian dari perempuan lain aja, kita langsung membenak dalam hati, “dasar PHO!” Tapi hei, jangan buru-buru menyalahkan orang yang masuk di antara kalian. Tidak akan ada yang bisa masuk kalau tidak ada celah. Dan tidak akan ada celah kalau kedua belah pihak masih saling menjaga.

Jadi sesuai dengan yang kutulis di awal, stigma kita terhadap perempuan maish sangat memprihatinkan. Artinya, bisa aja lelaki-mu yang mulai memberikan perhatiannya terlebih dahulu, makanya si perempuan membalas dengan perhatian yang serupa. Tapi kamu tanpa ba-bi-bu langsung merasa hubunganmu diganggu sama si perempuan. Si perempuan itu langsung kamu hujat habis2an. 

Duh, jadi hilang deh cantik kita.

So, cantik, tetaplah cantik apapun yang terjadi. Jangan tetiba langsung kalap karena ada hal yang mengganggu ketenangan dan kedamaian hubunganmu. J

Iya, nulis doang mah emang gampang. Hahahahahaa...

Aku gak kebayang kalo suatu ketika aku haru menghadapi yang seperti ini, naudzubillahimin dzalik. Jangan sampek ya Alloh. Amit amiiiittt.. >_<

Makanya, gaes, kita kudu jaga kecantikan kita, jaga diri kita. Jangan sampek gegara kecantikan kita, kita jadi fitnah dunia. Jangan sampek karena jatuh cinta sama pacar orang, apalagi suami orang, kita merusak citra kita sebagai perempuan baik2. Daan, mari jaga hubunganmu tetap baik, dan minta ke Allah biar tetap menjaga hati kamu dan pasangan untuk tetap kokoh bertahan pada satu cinta saja.


Ohh iya, jangan kelamaan ta’aruf, yuk ahh, ke pelaminan.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar