Bismillahirrahmanirrahim
Udah
lama aku nggak nulis karena hati sedang kacau. Di postingan kemarin aku juga
cerita, kan, kalo belakangan kasur lebih terlihat menggiurkan daripada laptop. Tapi
hari ini, aku ngerasa kadar ketidak-stabilanku memuncak. I don’t know what
happen, exactly. Yang aku tahu, aku aneh. Aku moody banget. Iya, aku memang
moody dari dulu. Tapi hari ini mungkin lagi parah2nya.
Haah,
ntahlah. Semangat-semangat yang dulu bertumpuk di pundak, kaki, dan mata
sekarang ngacir ntah kemana. Bayangin, tugas metopel yang sudah 3 minggu masih
juga belum tersentuh. Padahal tugas itu adalah bikin proposal thesis. Dan hellow,
bukannya aku yang kemarin kepingin bisa lulus dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya? Lantas kenapa bikin proposal thesis aja gak kelar2?
Aku
tidak sedang dalam masalah di kantor atau di sekolah. Semuanya aman dan
terkendali. Tugas kantor memang lagi bertumpuk, tapi rasanya bukan itu yang
bikin ngerasa hampa. Toh, buktinya satu-satu terselesaikan juga. Jam ngajar
juga aman terkendali. Belakangan, anak-anak juga gak terlalu over tingkahnya. Dan
lagi, rasanya bukan ini yang ngebikin aku kayak gini. Di rumah semua juga
baik-baik aja. Emang lagi ditinggal emak babe ke liburan ke Malay. Tapi nggak
ngaruh banyak juga kok. Toh selama ini juga tinggalnya nggak serumah. Arif sama
Manda juga baik-baik aja. Lantas, yang ngebikin aku jadi nggak jelas gini apa??
-__-
Pas
lagi galau nggak jelas ginilah justru aku malah buka laptop. Memang bukan buat
ngerjain proposal thesis, tapi paling nggak, aku kembali nulis. Aku kembali
menuangkan pikiranku dalam aksara, dan yang pasti kemudian ada perasaan lega. Mungkin
aku memang butuh relaksasi menulis seperti yang dulu rutin kulakoni. Aku butuh
memainkan imajinasi dengan bebas, aku butuh menertawakan kehidupan agar bisa
menerimanya dengan lapang.
Tapi
tunggu, ada yang terlewat. Sebenarnya kenapa aku bisa jadi nggak jelas gini? Kenapa
aku jadi aneh, jadi weird dan freak gini? Dulu, pas masih S1, aku pernah
ngalamin hal kayak gini. Persis. Aku tiba-tiba kayak bukan aku. Aku yang selalu
semangat, ceriwis, dan ambisius mendadak males ngapa-ngapain. Nggak mood mau
ngerjain apapun. Padahal waktu itu aku lagi jadi panitia sebuah event, kalo gak
salah sekpan studi ekskursi. Semuanya jelang deadline, banyak banget tugas yang
harus kuselesaikan dan kondisiku tiba-tiba jadi berantakan. Saat panitia lain
sibuk nyiapin job desk nya, aku bisa-bisanya nggak ngerjain apapun. Sama sekali.
Parah.
Saat
itu ada temenku yang Alhamdulillah peduli. Ntah memang peduli atau modus, gak
tau juga, sih. Tapi apapun alasannya, aku bersyukur dia ada. Jadi dia ngomong
gini, “Kenapa, Ta? Ada masalah di rumah? Atau di Dinamika? Kalau nggak ada, mungkin
kamu bosan dengan rutinitas ini. Atau kalau bukan karena bosan, kalau kamu pun
gak bisa menerjemahkan kenapa kamu jadi seperti ini, mungkin ada yang salah
dengan hubunganmu dengan Tuhan. Mungkin ada yang salah dengan ibadahmu, mungkin
pula ada yang salah dengan hatimu.”
Aku
inget banget dia bilang gitu pas jelang maghrib. Dan omongannya terngiang terus
sampai aku nyampek rumah. Sampai aku membenahi hubunganku denganNya. Aku memang
gak bisa memulihkan hatiku seketika, mengembalikan mood dan semangatku
seketika, tapi pelan-pelan, setelah kuperbaiki ibadahku, kuperbaiki hatiku,
dengan bantuan dia juga satu-satu job desk ku selesai, dan hari H berjalan
sukses.
Setelah
kufikir-fikir, mungkin ini keadaanu sekarang ini memang tentang hubunganku
dengan Tuhan. Bisa jadi ada yang salah dengan hubunganku denganNya. Barangkali sholatku
tak khusu’, atau zikirku yang tak sungguh-sungguh, atau tahajjudku yang mulai
tak beraturan. Ya Allah… mungkin memang ini muasal masalahnya. Astaghfirullah’aladzim…
T_T
Ampunkan,
ya Rabb. Mohon ampunkan jika aku tak sepenuhnya mencintaiMu. Jika hati dan
lisanku lalai mengingatmu. Mohon Rabby, kembalikan anugerah semangat yang kemarin
Engkau hadiahkan. Kembalikan kekuatan, kembalikan keteguhan, dan tekad kuat
untuk menuntaskan studi dalam tempo sesingkatnya. Aamiin..aamiin..aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar