Senin, 07 Agustus 2017

UNFINISHED SONG PART II

Aku pernah nulis sesuatu tentang lagu yang tak selesai sebelumnya kan? Lagu itu masih tidak akan selesai. Sekalipun ada pihak yang ingin mendengar lagu itu secara sempurna. Jangan tanya kenapa. Terima saja. Karena bagiku, tidak semua tanya membutuhkan jawaban. Tidak semua alasan harus diutarakan. Aku ini bukan boneka yang bisa mengikuti apa saja skenario yang diinginkan penonton. Hidupku memang sedang dalam sorotan. Entahlah. Padahal siapalah aku ini? Tapi entah kenapa hidupku kerap jadi perbincangan. 

 
Hidupku gak menarik2 amat, but im the most aweome person i know. :p

Padahal andai mereka tahu, hidupku gak menarik2 amat.  Aku hanya seorang guru honor biasa. Dan kebetulan belum menikah. Hanya itu. Tapi perbincangan yang hingar bingar itu luar biasa. Entah apa untungnya mereka membahas aku. Entah apa juga faedahnya buat mereka berprasangka tentang aku. Emangnya aku ini siapa kali? Bukan hebat kali. Kok jadi trending topik gini ya?

Oh iya, mungkin kabar yang beredar entah dari mulut siapa awalnya, yang kemudian bertambah dengan bumbu2 penyedap, sudah sampai hampir ke semua kuping. Tapi, hei, kurasa berlebihan jika mereka menanggapi seakan2 itu prihal yang hebat banget. Aku sih gak terlalu peduli sebenarnya. Hidup2 aku. Kenapa jadi rempong sama mulut orang?

Kalo kata Nesya, orang yang demikian itu pas pembagian bibir dia serakah, pengen kebagian banyak. Jadinya yaa.. sekarang bibirnya banyak. Dimana2. Yang bukan urusan dia diurusin, yang bukan kepentingan dia diomongin. Yaaahh... selamat datang di Endonesah. Yang saking ramahnya penduduknya, hal yang gak penting di hidupnya dia juga dirame2in. Awalnya sih ngerasa tersanjung juga. Banyak yang merhatiin yaaa ternyata. Banyak yang peduli, banyak yang ngasih masukan ini itu, banyak yang sok2 ngelarang dan sok2 nganjurin. Tapi lama2 semuanya jadi kayak topeng. Ketahuilah, teman2 sekalian, gak ada yang namanya teman sejati di dunia kerja. Kalo dulu pernah nemu soulmate waktu sekolah atau pas kuliah, bersyukurlah, karena dulu yang dirempongin atau diributin hanya soal nilai. Kalo di dunia kerja, beeeeeuuhhhh... seluk beluk hidup lu, dari cara berpakaian lu, gaya hidup lu, sampek bentuk WC di rumah lu juga diributin. Kadang memang cuman karena iseng, tapi di lain kesempatan, jadi senjata buat menjatuhkan.

Duh, jadi melebar gini ya.

Sebenernya aku sih gak mau ngomel2 panjang gini. Biasanya kalo aku tersinggung, atau merasa diperlakukan gak cocok sama orang, aku diam. Karena toh, rasa kesalku bakal menghilang satu dua hari kemudian. Aku bukan pendendam. Aku hanya... ingat.

Aku tidak pernah menaruh dendam pada siapa pun, termasuk mereka yang pernah menyakitiku, atau bahkan mereka yang pernah mendzolimiku. Aku tetap berusaha menjali hubungan baik. Meski, aku membatasi intensitas ketemu dan interaksi dengan beberapa orang. Tidak, ini tidak berarti aku tidak menghargai atau apalah namanya usaha mereka untuk bisa kembali dekat, hanya, aku lebih mencintai diriku. Tenang saja, ini bukan perwujudan benci. Setiap orang punya cara sendiri untuk melindungi hatinya, bukan?

Untuk lagu yang tak selesai itu, aku tak pernah menaruh dendam. Mungkin untuk sejenak, aku termangu. Heran. Bingung. Marah. Bertanya2. Mengapa? Ada apa? Kemana? Sampai akhirnya aku  beringsut dari diamku, melanjutkan hidup, dan menemukan kebahagiaan2 baru. Setelah semua itu, aku tidak pernah menaruh sedikitpun dendam. Aku belajar berlapang dada. Menerima apa adanya. Aku belajar untuk memahami bahwa segala sesuatu yang tidak pada alurnya, tidak akan berjalan baik. Dan semuanya berjalan baik2 saja. Aku bahkan masih menunjukkan rasa peduli. Bukan karena berharap apapun, tapi ini lebih kepada balas jasa, dan menghormati.

Tapi kemudian, setelah semua itu berlalu, sekarang malah banyak pihak mendatangiku, meminta untuk melanjutkan lagu yang kemarin tak selesai itu. Maaf, penonton. Saya adalah saya. Saya bukan boneka yang mau saja menuruti skenario yang bisa membuat penonton senang. Saya punya pendirian, saya punya prinsip. Mohon maaf sekali, saya tidak bisa.

Setelah mendengar jawabanku, serta merta penonton yang entah bagaimana bisa tau ceritanya, bisa menjadikanku trending topik gosip mereka. Entah bagaimana, aku mendadak menjadi orang yang selalu dibicarakan. Mungkin akunya aja kali yang geer ya? Semoga deh. Ini lebih baik daripada persepsiku tadi benar2 terjadi.

Sialnya lagi, mereka mengait2kan segala sesuatu yang padahal sebenarnya hanya “kebetulan” terkait. Yaahh.. begitulah yaa... namanya juga hidup yaa..

Terima sajalah.. gak usah dipusing2in banget. Santai ajalaahh. Kan aku udah bilang, aku bukan pendendam. Aku bahkan bisa segera lupa apa yang telah dilakukan mereka ke aku dalam hitungan hari. Ini ditulis hanya karena mungkin aku butuh bersikap tegas pada pertanyaan2 yang memang tidak membutuhkan jawaban itu. Itu saja. Ya, hanya itu. Semoga kau mengerti maksud aku menuliskan ini. Sekian.
Im ready for the new journey

Tidak ada komentar:

Posting Komentar