Hidupku gak menarik2 amat, but im the most aweome person i know. :p |
Padahal
andai mereka tahu, hidupku gak menarik2 amat.
Aku hanya seorang guru honor biasa. Dan kebetulan belum menikah. Hanya itu. Tapi perbincangan yang hingar
bingar itu luar biasa. Entah apa untungnya mereka membahas aku. Entah apa juga
faedahnya buat mereka berprasangka tentang aku. Emangnya aku ini siapa kali?
Bukan hebat kali. Kok jadi trending topik gini ya?
Oh
iya, mungkin kabar yang beredar entah dari mulut siapa awalnya, yang kemudian
bertambah dengan bumbu2 penyedap, sudah sampai hampir ke semua kuping. Tapi,
hei, kurasa berlebihan jika mereka menanggapi seakan2 itu prihal yang hebat
banget. Aku sih gak terlalu peduli sebenarnya. Hidup2 aku. Kenapa jadi rempong
sama mulut orang?
Kalo
kata Nesya, orang yang demikian itu pas pembagian bibir dia serakah, pengen
kebagian banyak. Jadinya yaa.. sekarang bibirnya banyak. Dimana2. Yang bukan
urusan dia diurusin, yang bukan kepentingan dia diomongin. Yaaahh... selamat
datang di Endonesah. Yang saking ramahnya penduduknya, hal yang gak penting di
hidupnya dia juga dirame2in. Awalnya sih ngerasa tersanjung juga. Banyak yang
merhatiin yaaa ternyata. Banyak yang peduli, banyak yang ngasih masukan ini
itu, banyak yang sok2 ngelarang dan sok2 nganjurin. Tapi lama2 semuanya jadi
kayak topeng. Ketahuilah, teman2 sekalian, gak ada yang namanya teman sejati di
dunia kerja. Kalo dulu pernah nemu soulmate waktu sekolah atau pas kuliah,
bersyukurlah, karena dulu yang dirempongin atau diributin hanya soal nilai.
Kalo di dunia kerja, beeeeeuuhhhh... seluk beluk hidup lu, dari cara berpakaian
lu, gaya hidup lu, sampek bentuk WC di rumah lu juga diributin. Kadang memang
cuman karena iseng, tapi di lain kesempatan, jadi senjata buat menjatuhkan.
Duh,
jadi melebar gini ya.
Sebenernya
aku sih gak mau ngomel2 panjang gini. Biasanya kalo aku tersinggung, atau
merasa diperlakukan gak cocok sama orang, aku diam. Karena toh, rasa kesalku
bakal menghilang satu dua hari kemudian. Aku bukan pendendam. Aku hanya...
ingat.
Aku
tidak pernah menaruh dendam pada siapa pun, termasuk mereka yang pernah
menyakitiku, atau bahkan mereka yang pernah mendzolimiku. Aku tetap berusaha
menjali hubungan baik. Meski, aku membatasi intensitas ketemu dan interaksi
dengan beberapa orang. Tidak, ini tidak berarti aku tidak menghargai atau
apalah namanya usaha mereka untuk bisa kembali dekat, hanya, aku lebih
mencintai diriku. Tenang saja, ini bukan perwujudan benci. Setiap orang punya
cara sendiri untuk melindungi hatinya, bukan?
Untuk
lagu yang tak selesai itu, aku tak pernah menaruh dendam. Mungkin untuk
sejenak, aku termangu. Heran. Bingung. Marah. Bertanya2. Mengapa? Ada apa?
Kemana? Sampai akhirnya aku beringsut
dari diamku, melanjutkan hidup, dan menemukan kebahagiaan2 baru. Setelah semua
itu, aku tidak pernah menaruh sedikitpun dendam. Aku belajar berlapang dada.
Menerima apa adanya. Aku belajar untuk memahami bahwa segala sesuatu yang tidak
pada alurnya, tidak akan berjalan baik. Dan semuanya berjalan baik2 saja. Aku
bahkan masih menunjukkan rasa peduli. Bukan karena berharap apapun, tapi ini
lebih kepada balas jasa, dan menghormati.
Tapi
kemudian, setelah semua itu berlalu, sekarang malah banyak pihak mendatangiku,
meminta untuk melanjutkan lagu yang kemarin tak selesai itu. Maaf, penonton.
Saya adalah saya. Saya bukan boneka yang mau saja menuruti skenario yang bisa
membuat penonton senang. Saya punya pendirian, saya punya prinsip. Mohon maaf
sekali, saya tidak bisa.
Setelah
mendengar jawabanku, serta merta penonton yang entah bagaimana bisa tau
ceritanya, bisa menjadikanku trending topik gosip mereka. Entah bagaimana, aku
mendadak menjadi orang yang selalu dibicarakan. Mungkin akunya aja kali yang
geer ya? Semoga deh. Ini lebih baik daripada persepsiku tadi benar2 terjadi.
Sialnya
lagi, mereka mengait2kan segala sesuatu yang padahal sebenarnya hanya
“kebetulan” terkait. Yaahh.. begitulah yaa... namanya juga hidup yaa..
Terima
sajalah.. gak usah dipusing2in banget. Santai ajalaahh. Kan aku udah bilang,
aku bukan pendendam. Aku bahkan bisa segera lupa apa yang telah dilakukan
mereka ke aku dalam hitungan hari. Ini ditulis hanya karena mungkin aku butuh
bersikap tegas pada pertanyaan2 yang memang tidak membutuhkan jawaban itu. Itu
saja. Ya, hanya itu. Semoga kau mengerti maksud aku menuliskan ini. Sekian.
Im ready for the new journey |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar