#CeritaRamadanKu
#Day2
Bismillahirrahmanirrahim.
Gimana
puasanya, gaes? Masih kuat? Jangan stalking sosmed dia dulu ya, itu berat. Kamu
gak akan kuat. Takut puasanya ntar makin berat. Wkwkwk.
Ini
postingan kedua hari ini. Bukan kerajinan, tapi karena #CeritaRamadanKu #Day1
yang harusnya ditulis dan diposting kemaren, baru terlaksana subuh tadi. Nah ini
postingan hari kedua. Mencoba istiqomah ngeblog dengan konten yang bermanfaat. Bismillah.
Aku
mau cerita soal tarawehku di malam pertama Ramadan kemaren. Jadi aku Solat
Taraweh di salah satu masjid di dekat rumah. Di sekitar rumahku ada sekitar 3
masjid yang jaraknya dekat dan bisa dijangkau dengan jalan kaki. Biasanya,
kalau bosan sama suasana satu masjid, aku beralih ke masjid yang lain. Apalagi kalo
banyak jamaah anak2 yang bisingnya naudzubillah, sudah pasti besok aku bakal
hunting masjid yang tenang.
Nah,
di taraweh pertama kemaren, pilihanku jatuh kepada masjid di tepi jalan besar. Dulu
jarang memilih masjid ini karena repot mau nyebrangnya. Maklum, seputaran
Tanjung Mulia kan banyak gudang tuh ya. Jadi yang melintas di jalan besar itu
adalah tronton2 gede, truk2 gandeng, dan sodara2nya itu. Kemaren memilih masjid
itu karena surah pendek yang dibaca panjang2. *Eh gimana sih surah pendek
panjang2? Wkwkwkwk.* Jadi sekalian ngulang hapalan.
Taraweh
berlangsung khidmat sampai rakaat ke 6. Pas di rakaat ke 7, Imam lupa. Beliau sudah
bangkit dari sujud dan takbir rakaat selanjutnya diikuti makmum lain, namun
kemudian duduk kembali untuk melakukan tasyahud akhir. Rakaat ke-7 dikiranya
sudah rakaat ke-8. Saat itu aku berada di shaf belakang, namun bisa melihat
jelas kejadian di depan karena masjid itu tidak memakai hijab. Ada makmum yang
sudah mengingatkan Imam akan kesalahannya, namun si imam tidak paham. Maka taraweh
kami malam itu terselesaikan hanya dengan 7 rakaat saja.
Khinzib, Syetan Pengganggu Sholat
Lupa
rakaat dalam sholat rupanya adalah kerjaan Khinzib. Si syetan pengganggu
sholat. Dia membisikkan rayuan dan godaan, sehingga kita lupa jumlah rakaat. Tidak
hanya itu, Khinzib juga membuat kita mengantuk, sering menguap ketika sholat,
tidak berkonsentrasi dalam sholat, memikirkan hal2 duniawi, sehingga sholat
kita tidak khusyu’, membuat kita lupa bacaan sholat yang kita baca, sampai
sholat dengan tergesa-gesa.
Ternyata
kemarin, Imam sholat taraweh kami telah diganggu oleh Khinzib. Naudzubillah. Jahatnyaa
lah si Khinzib ini ya.
Terus
gimana cara kita menghindar dari bisikan2 Khinzib?
Dari
Abi Al A’la, dari Utsman bin Abi Al’Ash, telah mendatangi Rasulullah SAW dan
berkata, “Wahai Rasulullah, syetan telah mengganggu sholat dan bacaanku.”
Beliau bersabda, “Itulah syetan yang disebut dengan Khinzib. Jika engkau
merasakan kehadirannya maka bacalah ta’awudz kepada Allah dan meludahlah
(dengan sedikit ludah) ke arah kiri tiga kali.” (Shahih Muslim, musnad Ahmad,
Mu’jam Kabir At-Tabhrani, Al-Adzkar Li Nawawi).
Utsman
pun melanjutkan, “Akupun melaksanakan wejangan Nabi tersebut dan Allah mengusir
gangguan itu dariku.”
Cara Makmum Mengingatkan Imam
Ini
juga belajar dari pengalaman kemarin. Hendaknya imam yang memimpin sholat kita
adalah orang yang sholeh, yang baik hapalannya, baik ingatannya, dan baik
bacaannya. Namun demikian, kan kita manusia loh ya. memang tempatnya salah dan
lupa. Jadi kalo imam sholat kita lupa, itu qadarullah.
Nah,
jadi pas imam lupa, kita harus gimana nih?
Kalo
imam melakukan kesalahan dalam bacaan, hendaknya makmum mengingatkan dengan
menyambung bacaan yang benar. Terus kalo kayak kejadian kemaren, yang salah kan
gerakannya tuh. Jadi makmum harus gimana? Makmum harus mengucapkan ‘subhanallah.’
Makmum yang paling bertanggung jawab atas ini adalah makmum yang posisinya
berada di belakang imam. Makanya kalo sholat di belakang imam, haruslah orang
yang berilmu. Karena kalo Imam lupa, tanggung jawabnya besar loh. Belum lagi
kalo tetiba imam batal, maka ia yang harus menggantikan posisi imam.
Tapi
kalo di kejadian kami kemaren, imam tidak menyadari kekeliruannya sama sekali. Jadi,
kita sholatnya 7 rakaat, dan tanpa di tutup dengan sujud syahwi. Nah loh?
Kewajiban
makmum adalah mengikuti imam. Jadi kalau kejadiannya sudah demikian, maka
berserah dirilah kepada Allah, memohon ampun dan memohon petunjuk. Tapi tidak
perlu mengulangi sholat.
Mudah2an
besok si Khinzib kita udah kebal sama gangguannya si Khinzib. Jadi dia gak
mempan buat mengganggu sholat taraweh-ku, kamu, dan kita semua. Aamiin.
Semangat
tarawehnya, yaa.. Ingat, taraweh itu adalah ajang reunian bidadari komplek yang
jarang keluar rumah. Wkwkwkwk. -,-
Hm... ya diingatkan lh kk..
BalasHapusCb lh belajar dr sekarang menjadi makmum yg baik bagi imam (hidup) kelak..
Hehehe
Hahahaha.. seepp..
HapusWah, aku maulah jadi makmum di masjid kaka. Biar aku yg maju jadi imam kalau ada khinzib. #PD
BalasHapuskau belajar jadi imam untuk adek itu aja.. :v
Hapus