“Sebanyak
apapun ilmu kita, setinggi apapun jabatan kita, seluas apapun pemahaman kita,
nonsens jika beretika pun kita masih tak becus !!”
@Lita_Maichy
Hal
yang sebenarnya untuk anak seusia kita sudah tak lagi ditanamkan dalam
pelajaran wajib di di kampus. Dianggap sudah mengerti, dianggap sudah bisa
menunjukkan kalau guru-guru kita di bangku TK, SD, SMP, dan SMA sudah sukses
menjejalkan ilmu tentang menghargai orang lain dalam kepala kita. Tapi ternyata,
ini hanya statement generalisasi.
Nyatanya,
semakin kita dewasa, semakin kita berilmu, kerap sombong menghampiri. Seolah
kita adalah yang paling benar, yang paling cerdas. Tanpa kita pernah
memperhatikan siapa lawan bicara kita. Jika sudah seperti ini, rasanya malu
sekali dengan usia. Sudah tua, tapi tak becus beretika. Mau jadi apa?
Jangan
berkilah terkait itu hanya ‘jurus’ menjatuhkan mental lawan debat! Itu tak
lebih hanyalah sikap dari seorang sombong yang tak tahu diri. Tak memandang
dengan siapa ia tengah beradu argumen. Jika orang yang diajak ‘berdiskusi’ itu
hanya diam, bukan karena ia takjub akan kepintaranmu berbicara. Tapi tak lebih
karena ia prihatin padamu, seorang terpelajar yang untuk beretika saja pun tak
mampu.
Jangan
pernah sepele dengan hal yang sebenarnya memang sangat ‘sepele’ itu. Jelas saja
‘sepele’, sudah berapa lama kau hidup? 20 tahun? Oke, selama 20 tahun itu, kau
masih tak bisa memahami dengan baik bagaimana cara beretika, bersopan santun,
menghargai orang lain? Ini tentu bukan salah guru-gurumu, apalagi salah orang
tuamu. Sudah setua itu, harusnya bisa berfikir. Atau, jika otak yang
dianugerahkan Tuhan hanya digunakan untuk berdebat dan memenangkan perdebatan
saja.
Catatan
ini semata-mata kutulis untuk mengingatkan diri sendiri saja. jika ada yang
merasa tersindir, ya bagus. Semoga bisa sama-sama memperbaiki diri.
Memanfaatkan isi kepala tidak hanya untuk eksakta, tapi juga untuk sosial. Jika
tak merasa, tak apa, semoga kita adalah insan terbaik yang selalu bisa menjaga
hati orang lain dengan menjaga lisan kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar