Dulu,
aku salah satu penggila ‘sayap.’ Bukan cuma sayap ayam goreng. Ini lebih dari
itu. Sayap yang kumaksud adalah sayap seperti yang dimiliki peri-peri dalam
dongeng. Sayap dalam arti harfiah. Berfungsi untuk bisa membawaku terbang.
Ya, menggilai sayap memang bukanlah hal yang
wajar. Aku mendambakan hal yang sama sekali mustahil. Sesekali, aku bermimpi
menjelma peri dan terbang berkeliling dunia dengan sepasang sayap dengan corak
indah. Bahkan mengalahkan cantiknya sayap kupu-kupu. Rasanya aku tak butuh
apapun lagi. Aku hanya butuh sepasang sayap, dan itu sudah cukup.
Sayangnya,
mimpi itu hanya sebatas mimpi. Aku akhirnya terjaga. Sayap peri adalah hal
mustahil untuk kumiliki. Dan selamanya itu hanya akan menjadi khayalan kosong. Kemudian
seseorang hadir. Menawarkan ‘sayap’ dalam makna berbeda. Tapi dengan aroma
kebahagiaan yang sama.
Dengan
senyum lebar, aku menyambutnya. Dan ya, aku, aku ternyata bisa terbang dengan ‘sayapnya,’
dengan cintanya.
Tuhan
selalu memberi hambaNya kesempatan untuk menggapai mimpi meski dengan cara yang
berbeda. Barangkali, saat itulah aku benar-benar mengerti akan suatu quote, ‘Tuhan
memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.’ Dan untuk
itu, aku dengan penuh syukur berujar dalam hati, “terima kasih untuk semua rencanaMu
ya Rabb. Aku bahagia.”
Dengan
‘sayap’ itu, aku bisa melihat pelangi dari jarak yang sangat dekat. Menikmati wewarnanya
semauku. Bahkan menyentuh lembutnya dengan jemari kecilku. Bersama ‘sayap’ itu,
aku yakin, Tuhan sangat menyayangiku dengan cara yang tidak kuduga. Memberiku kesempatan
memiliki ‘sayap’ untuk menikmati indahnya pelangi. Dan semoga memberiku
kesempatan untuk memiliki ‘RAINBOW’ demi menelisik pesan-pesan inspiratif yang
tersaji di dalamnya.
*) Tulisan ini diikut sertakan dalam Giveaway Rainbow. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar