Gak terasa, benar-benar gak terasa. waktu agaknya berjalan terlalu cepat, tanpa kenal rem dan pause. sampai, aku sendiri gak bisa memperkirakan sudah berapa kali menyusuri perjalanan medan -belawan yang kayak perjalanan mau pulang kampung itu. berapa kali aku dan bibit (matic kece) tancap gas melewat jalanan penuh debu *yang belakangan kayak jalanan musim gugur di eropa. soalnya banyak dedaunan kering yang bertebaran, sampe nempel di jilbab. hehe* dan truk-truk gandeng yang bejibun
Gak kerasa, genap sebulan sudah aku menjadi 'bu lita.' hehehe. iya, sudah sebulan aku menjadi bu guru kece di SMP Muhammadiyah Belawan. Sudah sebulan aku mengenal, membagi cinta dengan mereka, siswa-siswa yang ngetop dengan 'kebengalan' dan 'hyper active.' Gak kerasa, berarti mungkin makna yang tersirat adalah aku kerasan. betah. ^_^
jadi kemaren, pas genap sebulan, aku bilang sama siswa kelas IX, "gak terasa ya, saya sudah sebulan kenalan sama kalian. senang rasanya menjadi guru kalian,"sambil cengar cengir. salah satu dari mereka jawab, "happy anniversary ya buk." aku ketawa, udah ngerti aja mereka tentang anniv2an. yah, semoga kita longlast yah, jawabku, tentu di dalam hati saja. hehehe.
Ada hal-hal yang baru kusadari dengan jelas sekarang. setelah aku mencicipi profesi guru. benar, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. pengorbanan dan perjuangan mereka bener-bener besar. jasa mereka benar-benar patut untuk dihargai. *itu sih semua orang juga tahu, kelles. tapi, benar deh, ada hal yang baru bisa benar-benar diresapi ketikakita sudah benar-benar menjadi guru.
contohnya harus menghadapi siswa yang seperti siswaku itu. yang benar-benar hiper aktif *karena aku enggan menyebut mereka nakal* bukan karena pendidikanku bukan bidang keguruan lantas aku tidak bisa menjiwai mereka. tapi kelasku emang diakui sebagai kelas super berisik. apalagi aku guru baru yang minim pengalaman, wajar saja gak bisa membuat mereka bisa fokus menerima pelajaranku selama 2 les dengan tanpa suara, tanpa kebisingan yang berarti. tapi, perlu kutekankan lagi, mereka, kelas-kelas yang kupegang bukanlah kelas yang 'baik budi.'
Alm. Pak Akhyar, guru yang kugantikan adalah guru yang paling disegani anak-anak, makanya beliau diamanahi untuk memegang kelas yang 'luar biasa.' so, setelah beliau berpulang, maka aku yang harus menangani anak-anak 'luar biasa' itu. sejak awal, kepseknya juga bilang sih, 'kamu ngajar kelas yang luar biasa bandel dan lasaknya. tahulah anak belawan ni.' benar kata pak kepsek. kelasku itu kelas yang aduhai.
Nah, yang bikin aku heran, kenapa aku bisa betah ya? hahahaha.. ajaib memang mereka. especially kelas IX-6, bandel sih, tapi ngangenin. beneran. kalo kelas yang lain biasa aja, kadar kangenku masih pool di kelas IX-6. *mudah2an ini bukan pilih kasih namanya.
kembali ke fokus, hal kedua yang ngebikin guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, adalah salary-nya. tahu nggak, gaji guru itu se-iprit rupanya mamen. bener-bener seiprit! alamaaak. gak usah sebut nominal deh ya, yang udah ngerasain jadi guru pasti ngeh dengan yang kumaksud. ini juga yang bikin aku heran kenapa nyari kerja buat jadi guru aja susah. -__-
tapiiiii..... disela keheranan itu, masih ada lagi hal yang ngebikin aku gak kalah heran, kenapa mereka kekukeh dengan profesinya? emang, kalo di Muhammadiyah Belawan gurunya banyak guru PNS atau kalo enggak sudah sertifikasi. tapi sertifikasi juga baru marak sekitar lima tahun terakhir. lha mereka udah ngajar belasan tahun. kenapa coba mereka bertahan? padahal, disana itu, di seputaran belawan banyak perusahaan besar, banyak pabrik-pabrik besar. kenapa gak pada milih kerja disana saja? dan jawabannya, mau tahu apa? karena mengajar adalah panggilan hati. merinding aku dengarnya kemaren loh. sumpah. :")
Jadi di hari one month anniversary aku dan siswa-siswaku, aku mulai mempertanyakan pada diri sendiri, apa aku benar-benar menjatuhkan hati pada profesi guru karena aku menyukainya, karena mengajar adalah panggilan hati, atau apa? Aku masih belum nemu jawabannya sampai diskusi hangat dengan mamaku berjalan.
beliau bilang, "pertimbangkan matang-matang, banyak sarjana pendidikan yang nganggur di luar sana. tapi terserah saja, kalaupun mau dilepas, karena gak sanggup ngadapi siswa. atau gak sanggup karena kesana jauh, yaudah. masih banyak jalan rezeki lain, kok. kita bisa betah, kalau kita memang menyenangi pekerjaan kita. kalo gak senang dan gak nyaman gak usah dipaksakan."
dan setelah pertapaan kulakoni selama lebih kurang sehari semalam, aku memutuskan satu hal ; aku akan bertahan, karena ternyata aku kangen sama siswaku, aku suka rindu kalo pas jam gak ngajar, dan teringat sama pesan teman lamaku dulu, "kalau jenuh, tinggalkan. jika masih ada rindu saat kau mninggalkannya, artinya kau memang menyenangi hal tersebut dan membutuhkannya." jadi kesimpulannya adalah, aku butuh mereka. aku butuh wajah-wajah innocent yang bandel itu meski udah pinter godain guru kece kayak aku. hahaha.
sudah jelas bukan? guru emang cetar membahana. semoga jatah sertifikasi nyampe secara menyeluruh. trus aku juga kebagian ntar. hehe. aamiin.
and the last, happy anniversary my dearest, students. I love u all. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar