Rabu, 15 Januari 2014

TIPS MENGONTROL EMOSI

Pagi yang tralala tralili ini semakin greget pas dibilang sama temen-temen bakal ada lomba senam guru, dan aku nimbrung lagi. wuhuuu... akhirnya bakat yang terpendam selama off dari colour guard Bimanda akan tersalurkan kembali. gapapa dah walau sedikit. seng penteng tersalurkan. hehehe...

Tapi bukan itu yang mau dibahas. Kali ini blogpostnya akan sedikit lebih berisi dari biasanya. Eeaaa.. hahaha. Enggak..enggak. yang biasa juga berisi sih, tapi kali ini mungkin lebih dalem lem lem. soalnya masih hangat kejadiannya. mau tau.. mau tau?? iiihhh.. kepo deh.. wkwkwk...

jadi gini, sesuai dengan judul yang tertera rapi di atas sono, aku akan mengulas sedikit tentang emosi. fokusnya ; marah. gak panjang-panjang kok. aku percaya kamu-kamu  sudah memiliki manajemen kontrol emosi yang baik. Iya kan? Aku juga ngerasa kalau aku punya kontrol emosi yang lumayan. Toh, buktinya kemaren tetep aja gak bisa ngontrol. kelepasan. -__- Makanya, setelah kejadian semalam itu, aku jadi kepikiran buat membagi tips biar kita bisa mengotrol emosi kita dengan lebih elegan lagi. here is it... ^^

1. Keep Positive
Biasanya emosi kita jadi lebay karena kita menafsirkan pemandangan yang ada di depan mata kita itu adalah hal buruk. Padahal gak semua hal buruk itu benar buruk seburuk yang kita fikirkan. Dan biasanya lagi, kita langsung menolak untuk percaya kalau itu bukan seperti yang kita fikirkan. Nah loh, rempong kan? Jadi, itu yang harus kita hindari. Terbukalah untuk menerima penjelasan orang lain yang ingin meredam emosi kita. Jangan hanyut dalam pikiran kita sendiri. Selain kita jadi kesel sekesel-keselnya orang kesel, kita jadi bisa merusak emosi orang lain pula.

2. Tenangkan Diri
Banyak-banyak istighfar. Terus tarik nafas, keluarkan melalui mulut. Lakukan beberapa kali sampai dada tak lagi sesak. Biar bisa ngomong dengan lancar. Hehe. Soalnya pertamanya biasanya gak bisa berkata-kata. Netralisir dulu, baru deh ngomong.

3. Ikuti sunnah. 

"Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka berbaringlah" (H.R. Abu Dawud).

"Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudhulah" (H.R. Abud Dawud).

Kenapa posisi ikuti sunnah ada di urutan ketiga? Karena aku baru ingat. -__- Dan semalam, waktu kejadian itu berlangsung, aku nyaris lupa sunnah ini. Astaghfirullah.

4. Let It Go
Kadang-kadang, eh, bahkan sering, kita berandai-andai jika saja kejadian itu bisa diulang kembali. "Jika saja, maka aku akan memilih untuk bersikap begini saja, atau begitu saja, atau entahlah." Berandai-andai seperti itu hanya akan menguras tenaga dan fikiran. Akan lebih baik kalau kita belajar menerima dengan penerimaan yang tulus. Lantas, biarkan berlalu dan berjanji pada diri sendiri untuk tak lagi melakukan kebodohan yang sama. Terlepas dari alasan kenapa emosi kita meluap-luap, tidak bisa mengontrol emosi adalah hal yang bodoh dan memalukan. 

5. Introspeksi
Kerap, kita merasa benar dengan pendirian kita. apalagi pas udah emosi. wuiiihh, gak ada kalimat paling benar selain dari mulut kita. bahaya kali! Jadi setelah berbla-bla ria, ambil waktu untuk introspeksi. Lihat masalah yang ada dari sudut pandang orang lain, dan fikirkan bagaimana perasaan mereka. Jangan takut untuk mengakui kesalahan jika itu memang salah. Kembali lagi, terlepas dari apapun penyebab awalnya, tindakan-tindakan konyol saat kita marah pasti gak elegan, bahkan cenderung menyakiti pihak lain. Dengan mengerti posisi mereka, kita akan lebih lega. 


Tuh, lima langkah yang insya Allah bisa bikin kita cepat mengontrol emosi. Semoga bermanfaat.

*Harusnya blogpost ini sudah kutulis dari jauh-jauh hari. Jadi gak ada kejadian kayak semalam. Tapi, gapapalah, semua ada hikmahnya tho? Semua juga udah kejadian, gak bakal bisa balik lagi. Jadi, yaaa.... all i need is just let it go. isn't it? ^^

6 komentar: