Rabu, 12 Februari 2014

Review Film 12 Menit : Kemenangan Untuk Selamanya

Assalamualaikum.. ^o^

Sudah lama tidak posting tulisan nih. Padahal kemaren udah janji gak bakal cuti ngeblog lagi. hadeh. -_- Tapi, mohon maklum, ada beberapa insiden belakangan ini yang ngebikin aku nyaris gak punya waktu buat nulis. alamaak, alasan lagi. jago kali kayaknya aku bikin alasan ya. *jangan ditiru, loh!

Well, untuk blogpost pertama bulan Februari yang kata orang unyu ini, kutawarkan resensi film yang terakhir kali kutonton di 21 Palladium. kenapa sebut merek? Gapapa, aku kan baik. :p

Jadi film yang kutonton ini adalah film keren yang memang punya pasar khusus. Film ini persembahan spesial buat mereka yang menaruh hati pada dunia musik, tepatnya dunia marching band. yap, film 12 Menit, Kemenangan Untuk Selamanya.

Kemaren berkesempatan nonton bareng DC. Bimanda. Happy badai. ^_^ Selama nonton, aku terbayang-bayang pas aku masih jadi anggota A. Waktu akan menghadapi kejuaraan-kejuaraan. Alamaak, masih terasa debar-debar tu. Sumpeh. Pokoknya itu film bener-bener ngena banget. 

Pas adegan Tara yang dimarahi Rene, sang pelatih waktu pukulan snare-nya salah, pas adegan papa Elaine gak mengizinkan Elaine untuk ikut ke Jakarta mengikuti kejuaraan marching band tingkat nasional GPMB, bener-bener ngebuat aku terbayang-bayang gimana dulu aku dimarahin sama pelatihku, dan ngemis izin buat latihan dan ikut kejuaraan sama orang tuaku. Oh my God, that was a memorable moment... :")

Nah, buat yang belum nonton, atau sudah nonton tapi pengen ngerasain euphoria 12 Menit lagi, ini kuhadirkan review-nya.. ^_^


Berangkat dari perjuangan satuan marching band Bontang dari kota kecil di Kalimantan untuk menaklukkan GPMB (Grand Prix Marching Band) yang diadakan setiap Desember di Jakarta. Rene, pelatih satuan yang diperankan Titi Rajo Bintang benar-benar membuat jadwal latihan yang padat dan keras. bagaimanapun juga, tim yang akan dibawanya ke kancah nasional itu harus benar-benar tampil sebagai yang terbaik. dia percaya, 130 anak yang ia asuh akan menjadi pemenang.

Ada tiga anak yang menjadi pemeran penting dalam cerita ini. Elaine, Tara dan Lahang. Mereka bertiga cukup mencerminkan betapa keprofesionalan dalam bermain tetap harus dijunjung tinggi. Elaine, yang papanya sama sekali gak suka kalau dia menghabiskan waktu untuk latihan, Tara yang punya masa lalu menyakitkan. kecelakaan saat ia masih kecil tidak hanya merenggut nyawa ayahnya, tapi juga membuat pendengarannya terganggu. sementara ibunya harus pergi bertahun-tahun keluar negeri untuk kuliah lagi. Tokoh ketiga bernama Lahang, yang terjebak dilema antara terus berlatih demi mengejar mimpi atau merawat ayahnya yang sakit parah. 

Masalah-masalah ini cukup membuat mereka tertekan. mengusik konsentrasi mereka saat berlatih, dan Rene sebagai pelatih dengan tegas meminta mereka untuk fokus. untuk benar-benar mengerahkan seluruh perhatian dan konsentrasi mereka untuk kejuaraan yang sudah semakin dekat. Tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. semua omongan Rene tidak akan menghasilkan perubahan apapun, seandainya mereka bertiga tidak memiliki kesadaran sendiri. akhirnya Tara, yang sempat memutuskan untuk berhenti i tengah jalan karena merasa tidak mampu, menyatakan akan kembali. bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk dirinya sendiri dan ke-130 orang teman yang selama ini telah berjuang bersamanya. menghabiskan ribuan jam untuk 12 menit.

Drama mengharukan juga terjadi di scene saat Elaine, yang sudah berusaha keras mendapatkan izin ayahnya tetap tak menuai hasil manis. Sang ayah tetap keukeh tidak mengizinkan Elaine untuk mengikuti kejuaraan. Padahal Elaine yang seorang Field Comander jelas memiliki peran penting untuk kesuksesan penampilan. Bahkan papanya sempat bilang kalimat sadis ini, 'ngapain main marching band. Marching band itu cuma hura-hura. tidak bisa bikin kaya.' *alamaaak, ini kalimat bener-bener menusuk jantung. Tapi kalimat ini dibantah Rene dengan santai, "Tadinya saya khawatir tidak bisa membawa hasil apapun saat keluar dari ruangan ini. Tapi saya keliru. Saya baru menyadari satu hal penting. Saya sangat berutung memiliki ayah yang membebaskan saya menjadi diri saya sendiri." *redaksinya mungkin agak lain, soalnya daku juga lupa-lupa ingat.Yang jelas, poinnya ya begitu. 

Akhirnya pemirsaaahh, ayah Elaine mengizinkan juga anaknya pergi. *Sama kayak emakku dulu. Tunggu nangis darah dulu awak baru dikasinya izin. Halah. Jadi, terereeeeng.. berangkatlah mereka ke Jakarta. belum lagi benar-benar bertanding, ada kabar duka. Ayah Lahang berpulang. Ini pasti fase yang ngebikin Lahang benar-benar depresi. secara, selama ini cuma ayah yang dia punya. sekarang saat dia auh dari rumah, ayahnya pergi. cemanalah tu kalo kejadian di kita? T_T

terjadilah perang batin yang luar biasa di hati Lahang. Tahu apa keputusan pemain quint tom ini, sodara-sodara? dia memilih untuk meneruskan perjuangannya yang tinggal selangkah lagi. katanya, 'saya tidak punya apapun untuk saya banggakan. untuk itu, saya harus menang kali ini. saya harus menang. kita harus menang.'

dan 12 menit yang ditunggu itu mereka tampilkan dengan apik. display keren dengan membawa lagu Dewa - Akulah Arjuna benar-benar sempurna. seperti kata pelatihku dulu, 'yang penting main saja yang bersih. juara atau tidak, itu pasti ngikut.' Benar, mereka berhasil meraih juara pertama GPMB. luapan kegembiaraan serta merta menyeruak. kerja keras menuai hasil. air mata menuai tawa. jelas sudah, tidak ada yang sia-sia, termasuk ribuan jam yang mereka habiskan demi 12 menit.

Film ini keren bangetlah buat kita yanng haus film indonesia bermutu. pesan moralnya dapet, nyampe. Tentang mimpi, tentang kerja keras untuk meraihnya, pun tentang pengorbanan. Aku percaya, meski pasar film ini cenderung ke pecinta marching band *dan ini jelas terlihat karena pas nonton, teaternya dipenuhi sama anak marching band. malahan ada yang baru pulang nampil, masih pake seragam. hehe* buat remaja lain juga bagus kok. Film ini kaya. Gak cuman melulu tentang musik, juga mengangkat kearifan lokal, tentang kepercayaan dan budaya suku dayak. Gak cuman tentang mimpi, tapi upaa keras untuk meraihnya. 

Nah, nah, nah... gimana? Penasaran detilnya gimana kan? Hayuuuk, capcus ke bioskop terdekat. ^o^
Nonton 12 Menit Bareng Kel. Besar DC. Bimanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar