Jumat, 25 Maret 2016

AKU DAN KEGALAUAN INI

Belakangan ini ada beberapa hal yang mengusik pikiranku. Mungkin karena aku yang kurang stabil, atau kondisiku yang sedang "tidak tegak"  membuat aku sedikit galau. Atau, bisa jadi karena cuaca ba'da gerhana matahari total jadi panas menyengat sampe ke ubun2. Eh, apa hubungannya? Adalah. Kondisi suasana hati yg hot ditambah suhu luar yg hot, bakal ngebikin mood jadi kebakaran. Sialnya, itu kejadian di aku.

Ketidak-stabilan ini sebenarny dipicu oleh kegalauan mahasiswa semester akhir yang rentan menyerah dan kepingin dilamar aja. *uhuk* Sejatinya, lulus adalah dambaan semua mahasiswa, mau itu strata satu apalagi pasca sarjana. Dan untuk itu, kita rela berpeluh, berair mata, dan berdarah2 demi toga. Gak usah bilang aku mendramatisir. Aku udah ngalamain hal yang sama dulu.

Sekarang, aku kembali dihadapkan pada moment yang mirip, persis banget. Hanya saja, kalau dulu aku hanya harus bertempur dengan skripsi, sekarang tak hanya bertempur dengan tesis, tapi juga dengan perasaan. *aseeekk*

Udah lama ya gak nulis blogpost baper. Hehe. Jadi biarkan kali ini disela blogpost yang lagi hits tentang perjalanan, aku selangi dengan menulis postingan yang bikin laper, eh, baper.

Jadi, tesis yang sedang kugarap ini sebenernya masih dalam tahap pembuatan proposal. Jadi sebelum kita bisa melangkah melanjutkan penelitian, kita harus seminar proposal (kolokium) dulu. Kalo layak, baru deh bisa ngelanjutin penelitian sampai tahap akhir. Sebenarnya gak ada masalah disini. Proposal udah hampir kelar walapaun memang sempat terbengkalai beberapa minggu. Tapi kalo udah niat ngerjain, insya Allah kelar jua kok. Buktinya, dalam waktu dua hari, revisian ku yang hampir rombak ulang semua nyaris selesai. Dan sabtu ini insya Allah bisa bimbingan yang kedua. Yang jadi masalah, aku galau berat karena kayaknya mau menyelesaikan sesegera mungkin pun percuma, soalnya tetap gak bisa wisuda.

FYI, akreditasi jurusan MM di Pasca Sarjana UMSU masih C. Dan akreditasi itu masih berlaku sampai akhir tahun ini. Jadi perubahan nilai  akreditas baru akan dilaksanakan awal tahun depan. Insya Allah akreditasi jurusan kita sudah B. Dan itu artinya aku baru bisa wisuda di Bulan April 2017. Jadi kalo pun aku menyelesaikan tesis sekarang, apa gunanya coba? Iya sih,memang lebih bagus dikerjakan sekarang, fix kan semuanya, dan nanti tinggal nunggu wisuda aja, tinggal ceremonial aja.

Ditambah lagi, kemaren ada temen kuliah yang curhat ke aku, kalo judulnya ditikung orang. Iya memang, tikung menikung tidak hanya terjadi di jalan raya dan dunia percintaan saja. Di dunia per-tesis-an pun bisa kejadian juga. Emang sih, dari ke-empat variabel minimal itu gak semuanya dijiplak, tapi namanya udah ada dua variabel yang sama dan tempat penelitian yang sama pasti bakal bikin 'nyes' juga. Jleb-nya lagi, ternyata, begitu itu judul ditikung, dan di ACC, si kawan langsung kebut bikin proposal dan langsung bimbingan. Belum kolokium memang, tapi kan kesannya gimana gitu ya. Nah, jadi ketika sadar judulnya ditikung, temenku yang curhat itu lemes lunglai dan patah semangat. Katanya udah gak seru lagi kalo ada variabel yang sama. Jujur aja, ini tugas akhir kita buat nyelesein pasca, rasa-rasanya kita kepingin yang perfect gitu. Lah, pas kejadiannya kek gini, dia langung mikir, "oke, gue harus ganti judul. Tapi apa?"

Dari pengalaman dia, aku jadi semakin keukeh untuk menggarap lagi proposalku. Yang penting nyelametin kolokium dulu deh. Urusan nyelesein BAB IV dan BAB V ntar aja. Pokoknya judul gak ditikung orang. Setelah aku bulat dengan keputusan itu, ada lagi temen aku yang kebetulan bbm tadi malam. Biasalah ya, namanya juga orang lagi galau, pas dipanasin dikit aja, langsung goyah lagi.

"Kapan rencana wisudanya, dek?"
"Tahun depan ajalah, bg, Kan nunggu akreditas."
"Loh, gak terkejar rupanya bulan Oktober ini?"
"Terkejar sih bg. Tapi kan akreditas kita masih C."
"Kalo nunggu pergantian akreditas, apa yakin udah dapt B nanti?"
"Insya Allah, bg. Kan Pak Muis udah bilang kemaren."
"Gambling kali dek. Kan sayang uang kuliahnya. 6Juta loh."
"Daripada pas lulus, ijazahnya gak kepake gegara akreditas masih C? Hayoo."
-Senyap-
"Jadi abg rencana kapan wisudanya?"
"Ikan sepat ikan gabus, lebh cepat lebih bagus."
"Oktober ini bg?"
"Iyalah dek, mubazir kali 6jutanya. Urusan ijazah dan akreditas masih C, nanti kita ngelamar jadi dosen di UMSU aja."

Obrolan di bbm itu emang seolah-olah aku yakin banget gitu sama keputusanku. Tapi sebenernya pemirsah, daku galau stadium akut. Apalagi kalo udah ngebayangin 6jutanya. Aiihh, sayangnyaaa.. dipake travelling udah nyampek kemana-mana loh itu. Lah ini dipake buat ngebayar uang kuliah cuman buat ceremonial wisuda, tanpa ada mata kuliah, tanpa ada ngambil ilmu apapun lagi. Rugi kali maak ee.. T_T

Sebenernya akreditas itu sepenting apa sih, wee? Kok aku bisa dibikin segalau ini? Udah ada beberapa temen yang tau tentang akreditas kutanyain, dan mereka memilih untuk wisuda tahun depan. Menunggu akreditas berubah jadi B. Itu artinya, akreditas memang diperhatikan benar kan kalo kita mau jadi dosen? Tapi kok rasanya beraaatt kali??  Iya kalo pas pergantian akreditas dapat B, lah kalo tetap C? Bener jadinya kan yang dibilang abang itu, gambling jadinya.

Anyway, ada yang bisa memberikan pencerahan tentang kegalauan ini, teman2? aku butuh kejelasan dari kamu, mau diapain proposal tesis aku ini sekarang. Gimana aku harus menindaklanjuti hati yang timpang sebelah, yang satunya kepingin segera wisuda, yang satunya kepingin nunggu akreditas.

Oia, aku ambil S2 karena kepingin jadi pengajar mahasiswa. Kira-kira seberapa penting akreditas jurusan itu untuk ijazahku. Kalo akreditas pasca UMSU secara keseluruhan memang sudah B. Kira-kira, apakah aku masih harus menunggu, atau kuselesaikan saja segera? Yang paham tentang hal beginian, mohon di-info-kan ya. Thank you gadang.. :D
Belum bisa move on dari 'Explore Samosir' <3

2 komentar: